PROBOLINGGO - Bertempat di
gedung Puri Manggala Bhakti kantor secretariat Pemerintah kota (Pemkot)
Probolinggo di gelar kegiatan Sarasehan Perempuan Merencanakan Pembangunan Kota
Probolinggo, Kamis (26/1). Hadir dalam kesempatan tersebut Sekdakot Jhoni
Haryanto, Asisten, Kepala SKPD, Camat, Kader Posyandu, Unsur PKK, Kelompok
Keagamaan, Kader Lingkungan serta unsur unsur perempuan lainnya se kota
Probolinggo yang berjumlah 135 orang dan narasumber dari Dinas Pemberdayaan
Perempuan Provinsi Drg Rochandah Soetarmiati MKes.
Plt Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Probolingg Dra Heri Astuti dalam laporannya mengatakan Maksud dan tujuan
diselenggarakan kegiatan tersebut yakni memberikan pemahaman kepada perempuan
terkait dengan siklus perencanaan pembangunan di kota Probolinggo. Selain itu
memberikan kesempatan kepada perempuan di kota Probolinggo agar dapat
menyampaikan aspirasinya terhadap berbagai permasalahan yang ada di kota
Probolinggo serta bagaimana solusi pemecahannya.
“Perencanaan pembangunan
partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan
peran serta masyarakat baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan yang
melibatkan seluruh lapisan masyarakat.”Ujarnya.
Sementara Sekda Jhoni Haryanto,
yang dalam kesempatan tersebut mewakili Walikota Hj Rukmini dan sekaligus
membuka kegiatan sarasehan tersebut mengatakan bahwa merupakan satu hal yang
perlu dipahami jika pembangunan di kota Probolinggo juga perlu melibatkan peran
wanita. “Untuk itu kita sangat apresiasi terhadap apa yang menjadi program yang
telah terencana oleh Bappeda ini menyangkut pemberdayaan perempuan dalam
mengiringi pembangunan di kota Probolinggo ini.”Ujar sekda.
Ditempat yang sama, Kabid Ekonomi dan Sosbud Bappeda
M. Sonhadji, saat diwawancarai mengatakan “dengan kegiatan sarasehan ini
diharapkan ada ruang untuk mengapresiasikan berbagai usulan usulan pembangunan
berdasar perspektif perempuan yang mengacu pada program perencanaan pembangunan
APBD tahun 2018. Kami berharap dapat berjalan lancer dan ibu ibu dapat
mengeluarkan pikiran dan ide terkait pembangunan yang perspektifnya kebersamaan
gender.”Ujar Sonhadji. (Suh)