BPBD Bondowoso Identifikasi Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir di Wonoboyo

BONDOWOSO – Kali kedua, banjir bandang terjadi di Desa Wonoboyo Kecamatan Klabang. Setahun silam, bencana serupa juga terjadi di desa yang dinobatkan sebagai Desa tanggap Bencana terbaik se Jawa Timur tahun 2016 ini.

Akibat banjir bandang ini, beberapa infrastruktur seperti tangkis penahan air dan bronjong di area sungai gunung putri jebol. Bahkan, 15 rumah tergenang air selama 3 jam dan 20 hektar yang terbagi di Desa Wonoboyo dan Leprak, rusak tergenag air dan terancam gagal panen.

Banjir terjadi karena hujan seharian di gunung putri. Akibatnya selain sawah tergenang, 3 tangkis setinggi 4 meter jebol sepanjang 5 meter. Sedangkan ketinggian air yang mengenangi 15 rumah warga hanya setinggi 50 cm. Untungnya genangan air tersebut cepat menyusut, sehingga tidak berdampak pada kesehatan warga, kata Ir. Winarto MSi, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso.

Tidak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso bersama Muspika setempat juga membuka akses jalan yang sebelumnya terputus akibat longsor di 4 titik.Pasca banjir bandang, kami bersama 15 orang Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dibantu oleh Danramil, Kapolsek dan anggotanya bersama-sama membuka akses jalan menuju Desa Wonoboyo yang terhalang oleh batu besar , tuturnya.

Lebih lanjut Winarto, banjir bandang ini juga mengakibatkan 10 hektar sawah lainnya di Desa Leprak juga tergenang. Namun, dirinya hingga saat ini masih mendata dan menghitung kerugian akibat banjir bandang ini.

Banjir kali ini mengenangi sawah penduduk karena bronjong sepanjang 15 meter dengan tinggi 4 meter ambles. Sehingga air meluap dan mengenangi rumah serta sawah warga di 2 Desa. Untuk kerugiannya, BPBD dan Dinas terkait masih melakukan pendataan infrastruktur yang rusak dan beberapa kerugiannya, urainya.

Sebagai antisipasi, mantan Kepala Bidang Usaha Tani dan Sarana Prasarana Dinas Pertanian ini menghimbau agar warga di Dersa Wonoboyo siap siaga dalam menghadapi bencana. Baik itu banjir bandang maupun tanah longsor.Desa Wonoboyo kan dinobatkan sebagai Desa Tanggap Bencana. Oleh karena itu, kami berharap semua warga bisa siaga dan tenang dalam menghadapi bencana alam, tukasnya.

Sebelumnya, sempat beredar jika banjir bandang tersebut banyak hewan ternak warga yang terhanyut. Namun kabar tersebut ditampik oleh Kepala Desa Wonoboyo, Hj. Tubaeni melalui sambungan teleponnya.

Tidak ada korban jiwa. Sedangkan tentang ternak yang dikabarkan terbawa arus banjir ini, sama sekali tidak benar. Yang terjadi justru warga kami sudah siap dan mengungsikan ternak mereka ke tempat yang aman, ungkapnya. (Tok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement