Dana Desa Lajuk Diprioritaskan Untuk Pembangunan Infrastruktur

SIDOARJO - Dengan turunnya Dana Desa (DD) pada tahun 2016 lalu, Desa Lajuk yang berada di Kecamatan Porong terus melakukan pembangunan infrastruktur yang ada diwilayah, seperti halnya pembangunan gorong-gorong, plengsengan dan pembangunan drainase.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) nomor 21 tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Manab, salah satu Perangkat Desa  Lajuk mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur didesanya menjadi skala prioritas dalam APBDes, selain untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, Minggu (5/2/2017).
“Menjadi skala prioritas karena masih banyak infrastruktur yang belum terbangun dan ada juga infrastruktur yang sudah rusak karena dimakan usia,” katanya.
Pada tahun 2016 lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) Lajuk melakukan pembangunan plengsengan atau penahan jalan yang berada di RT 07 RW 01 sepanjang 480 meter di dua sisinya atau kanan dan kiri jalan.
Pembangunan plengsengan ditengah persawahan itu sangat diperlukan, karena jalan tersebut menjadi jalan penghubung antara RT 07 dengan RT 02 RW 01. “Selain itu, kami juga membangun sarana drainase yang berada di RT 05 RW 02 sepanjang 386 meter,” ucapnya.
Pembangunan drainase didaerah tersebut sangat diperlukan karena pada saat musim penghujan selalu banjir karena airnya tidak bisa langsung mengalir ke sungai yang berada disebelahnya.
Hal itu dibenarkan oleh Muhaimin salah satu warga RT 05 yang mengungkapkan bahwa sebelum adanya drainase tersebut jalan dan halaman rumahnya selalu tergenang air apabila musim penghujan datang. “Alhamdulillah, sejak adanya drainase ini sudah tidak banjir lagi apabila hujan turun,” ungkapnya.
Selain untuk mengalirkan air hujan, drainase tersebut juga dimanfaatkan warga sekitar untuk membuang sisa-sisa air cucian dan sisa-sisa air mandi.
Dalam kesempatan itu, Iswan Kepala Desa (Kades) Lajuk yang didukung oleh warganya menuturkan bahwa pada tahun 2016 lalu telah berhasil melaksanakan sertifikat massal dari Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo yang berupa Progam Nasional Agraria (Prona) sebanyak 250 bidang.
Itu ditunjukkan dengan dipercayanya kembali Desa Lajuk oleh Kantor BPN Sidoarjo untuk melaksanakan Prona tahun 2017 ini. “Atas kepercayaan dari BPN Sidoarjo, tahun 2017 ini. Kami diberi program sertifikat massal lagi,” tuturnya. (had)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement