Ilmuwan Wajib Jaga Gawang Budaya


SURABAYA - Ketua Umum Asosiasi Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI), Prof. Dr. H. Achmad Fathoni memaparkan obsesinya, di kampus Universitas 45 Surabaya.“Terus terang saya bangga dengan Universitas 45 Surabaya ini sebagai universitas perjoangan kita, dan saya pun menjadi ingat obsesinya ADRI yang ingin kuasai dunia ilmu pengetahuan Indonesia,” umgkap Prof. Fathoni yang akan buka jaringan dan cabang ADRI di Pathani Thailan, disusul Singapura, Malaysia, Philipina dan Korea melalui pintu komunikasinya pihak KBRI setempat. 
Perlu diketahui, ADRI merupakan wadah berhimpun kaum ilmuwan dengan ksesehariannya sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi. Oleb sebab itu sebagai ilmuwan yang bagian dari kaum budayawan ini, memiliki kewajiban melekat selaku Penjaga Gawang Budaya Indonesia. 
“Jika para dosen di Indonesia menyadari betul dunia keilmuannya yang otomatis adalah budayawan agung seperti mPu Panuluh, mPu Tantular, mPu Prapanca yang tak ketinggalan Raden Kanjeng Ronggo Warsito itu dulu, maka moncerlah kembali nama Indonesia di dunia Ilmu Pengetahuannya yang tidak akan kalah dengan pihak luar negeri,” tutur Prof. Fathoni, sapaan karib orang Jatemg yang pernah masuk di sebuah Ponpes di daerahnya itu.
Lalu bagaimana nasib LIPI dan Prospek Rejim Pemerintahan dalam melihat cakrawala ilmu pengetahuan Indonesia, sementara tampak ada gejala akulturasi yang irasional antar rejim dalam meletakkan sekaligus memerkuat jati diri keilmuan dan budaya Indonesia kita ini?
“Itulah tantangan ke depan bagi ADRI yang merupakan obsesi Bangsa Indonesia yang diserap dan diadopsi sebagai obsesinya ADRI,” tandas Prof. Fathoni dalam nada yang meyakinkan. Menurut Fathoni yang didampingi Prof. Daengs, ADRI akan mengembangkan spektrumnya di Asia Tenggara dalam waktu dekat. “Kemudian bagi peran, dan saya akan memperkuat basis di gelangang internasionalnya sebagai Ketua Asia Pasifik-nya, atau minimal Ketua ADRI Asia Tenggara,” pumgkas Prof. Achmad Fathoni yang disambut aplaus dan diamini.{mashur}
Lebih baru Lebih lama
Advertisement