BOJONEGORO – Kabupaten Bojonegoro kini gencar
menawarkan investasi. Pemerintah kabupaten setempat menawarkan sejumlah
insentif kepada calon investor yang akan berinvestasi disana.“Kami menyiapkan
enam insentif investasi di kawasan pedesaan Bojonegoro,” ujar Bupati
Bojonegoro, Suyoto, dalam satu kesempatan di Surabaya, akhir pekan lalu.
Beberapa insentif menarik yang ditawarkan itu
antara lain tidak berlaku UMK. Disana, hanya upah umum pedesaan (UUP) dengan
nilai Rp1 juta lebih.Tak hanya itu. Pemkab pun siap membantu semua perizinan
yang dibutuhkan. Biaya perizinan itupun juga didiskon menarik.
Begitu juga dengan biaya training karyawan.
Pemkab akan menanggung semua biaya training awal bagi karyawan.“Kami juga akan
membangunkan infrastruktur yang diperlukan. Hal ini dimungkinkan karena
infrastruktur menjadi salah satu fokus Pemkab Bojonegoro dari dana migas. Kami
juga akan membebaskan pajak lokal selama lima tahun,” lanjut Kang Yoto,
panggilan akrab Suyoto.
Tak hanya pembebasan pajak lokal dan tawaran
menarik lainnya. Pemkab pun akan menanggung urusan CSR investor yang akan masuk
ke sana.“Sejumlah insentif itu kami berikan, agar investor bisa menjalankan
usahanya dengan tenang di Bojonegoro,” lanjutnya.Kang Yoto optimistis, tawaran
insentif yang diberikan itu mampu mengundang kehadiran investor. Salah satunya,
industri sepatu merek Clark.
Produk sepatu berkualitas ekspor itu, kini sudah
diproduksi di salah satu pedesaan di Bojonegoro. Terlebih, kini sudah ada
double track jalur Bojonegoro – Surabaya, Bojonegoro – Semarang – Cirebon dan
Jakarta.Tak hanya sepatu. Kang Yoto mencatat, melalui insentif itu, perusahaan
garmen, pengolahan sarang burung, kini juga sudah ada. Kabupaten Bojonegoro
adalah daerah yang di dukung hinterland , dan infratsruktur yang sangat baik,
sehingga ideal untuk investasi. (cip)