TRENGGALEK - Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur
Arifin menggagas program integrated farming, pertanian terpadu yang akan
difungsikan untuk meningkatkan nilai tukar petani. Integrated Farming ini
sendiri dibahas Wabup Arifin bersama OPD terkait di Aula Bapedalitbang
Kabupaten Trenggalek.
Adapun dalam
rencana pertanian terpadu ini akan ditempatkan di sekitaran pusat kota, sebagai
sarana edukasi bagi petani maupun masyarakat agar bisa mengenal lebih dekat
terhadap tekhnologi pertanian terbaru dan terpadukan ini.
Masih menurut Wakil Bupati Termuda ini saat
dikonfirmasi mengenai integrated farming ini menyatakan, "jadi targetnya
dari program ini itu adalah nilai tukar petani meningkat. Nilai tukar petani
itu meningkat bila mereka mempunyai portofolionya," ucap Wabup.
Dalam penjelasannya " portofolio petani tidak
bisa petani berdiri sendiri melainkan harus berkelompok, dan portofolio petani
ini sendiri juga tidak akan terwujud tanpa adanya integrated farming. Makanya
yang kita garap dulu bagaimana contoh pertanian terpadu yang bagus,".
"Kita tadi telah menyepakati bersama lokasi
pertanian terpadu ini berada di tengah kota tepatnya di pinggir jalan protokol
kita."
"Pertanian terpadu ini terdiri dari, pertanian
pangan, ada peternakan, ada perikanan budidaya dan juga holtikultura. Kemudian
secara fisik akan ada Joglo tani yang di situ akan menjadi tempat usaha tani,
terus tempat edukasinya sekolah tani dan segala macam."
"Nantinya juga akan ada stasiun organiknya,
yang tugasnya adalah mengolah residu dari pertanian untuk menjadi pupuk atau
pakan ternak, dan sebagian juga gasnya bisa digunakan untuk energi atau yang
lainnya."
Imbuhnya, "cita-cita kita dalam pertanian
terpadu, minimal ada demonstration plot (demplot), metode penyuluhan pertanian
terhadap petani, yang selanjutnya kita atur kelembagaannya,"
"Ini bisa tidak diterapkan ditempat lain, terus
kelembagaannya seperti apa, terus permodalannya seperti apa. Kalau Daerah yang
bikin pendanaannya kan melalui APBD, kalau yang lain seperti apa termasuk
kebijakan-kebijakan pendukungnya seperti apa," tandasnya.
"Kira-kira sampai dengan akhir tahun
pemerintahan kami, kelembagaan dan pendukung kebijakan yang lain-lain akan kita
persiapkan. Sedangkan tahun 2017 ini fokus mengeksekusi secara fisik pertanian
terpadunya seperti apa," pungkasnya. (HS)