Di Surabaya Kampung Narkoba Kian Menjamur

SURABAYA – Satreskoba Polrestabes Surabaya menggerebek kampung di daerah Dupak Rukun yang diduga kampung Narkoba. Dalam penggerebekan petugas membekuk seorang pengedar, Yuslam, warga Dupak Rukun. Dia berhasil diringkus sebab nyanyian kerabat maupun tetangga yang lebih dulu diamankan. 

Status Yuslam sebagai pengedar sabu-sabu semakin terbukti ketika polisi menemukan sejumlah sabu-sabu yang sudah dibentuk poket kecil dirumahnya. Sedikitnya sabu seberat 2,79 gram dikemas Yuslam menjadi tujuh poket. Jika dipukul rata, berat setiap poketnya berkisar 0,39 gram. Polisi juga menemukan satu alat timbangan serta empat pipet kaca.

Wakasat Reskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Anton Prasetyo, Rabu (1/3), mengatakan setelah menemukan sedikitnya tiga bukti, pelaku tidak bisa berkutik dan pasrah saat digelandang ke Mapolrestabes Surabaya. Menurut pengakuan pelaku, bandar sabu yang menyuplai barang masih sekecamatan dengan tempat tinggal pelaku.

Bandar yang biasa menyuplai Yuslam berinisial CP. Polisi kemudian menuju kediaman CP di Sidorukun, Krembangan. Lantaran yang diburu tidak ada di tempat, polisi berhasil mengendus keterlibatan kakak CP bernama Fandhi. Saat itu petugas menemukan sabu seberat 2 gram.

Sedangkan Yuslam mengaku bahwa dia biasa membeli barang haram itu dari CP seberat 1 gram. Kemudian dibagi lagi oleh pelaku menjadi sembilan paket sabu. Jika dirata-rata berat sepaketnya 0,11 gram. Pelanggan sabu dagangan Yuslam mayoritas tetangganya sendiri. Pelaku menjual satu paket sabu seharga Rp 200 ribu.

Di tempat yang sama, Fandhi berdalih memiliki sabu hanya untuk dikonsumsi sendiri. Montir di salah satu bengkel itu ngotot hanya sebagai pemakai. Dia mengkonsumsi sabu untuk mendongkrak staminanya saat bekerja. Sementara petugas terus memburu CP dan mendalami orang-orang yang terlibat, pungkasnya. (dio)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement