Partisipasi Perangkat desa Ikut BPJS Ketenagakerjaan Masih Rendah

BONDOWOSO – Minat keikutsertaan Perangkat Desa di Kabupaten Bondowoso, sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan, terbilang masih renda. Hal ini masih perlu konsistensi Pemerintah agar bisa mencapai apa yang diamanatkan dalam UU No.40/2004 tentang SJSN dan UU No.24/2011 tentang BPJS.

Sampai saat ini, dari 211 desa di Kabupaten Bondowoso hanya 16 desa saja yang sudah mendaftarkan perangkat sebagai keanggotaan BPJS ketenagakerjaan. Hal tersebut dibenarkan oleh Abdurrahman selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bondowoso.

Memang benar, sampai saat ini hanya ada 16 desa yang baru mendaftarkan perangkatnya ke BPJS ketenagakerjaan. Kami arahkan semua desa nantinya mendaftar sebagai anggota BPJS ketenagakerjaan, karena ini sudah diatur dalam Perbub (Peraturan Bupati), katanya.

Abdurrahman mengklaim semua desa berantusias mengikuti program BPJS ketenagakerjaan. Namun, karena program ini terbilang baru digulirkan, tentunya semua desa akan mendaftarkan secara bertahap. Ini kan baru tahun 2017 dilaksanakan, secara bertahap akan di sosialisasikan di setiap kecamatan agar semuanya bisa mendaftar, imbuhnya.

Hal senada dikatakan oleh mantan Kepala BPJS Ketenagakerjaan KCP Bondowoso Eris Aprianto, jika saat ini masih 16 desa yang mendaftarkan perangkat sebagai keanggotaan BPJS ketenagakerjaan. Namun, saat ini dirinya tidak mengikuti perkembangannya, karena Senin kemaren dirinya sudah dimutasi ke Jakarta.

Memang hanya 16 desa saja yang mendaftar. Dan ini sebenarnya hanya menunggu waktu saja. Karena, seluruh Perangkat Desa di Bondowoso siap mendaftar di bulan Maret 2017 ini, ujarnya. (Tok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement