15 Negara Berlaga di Ijen Trail Running Republik Kopi

BONDOWOSO – Seolah tak mau kala dengan Banyuwangi, yang selalu sukses menggelat event yang menarik animo wisatawan untuk datang, kembali ke Banyuwangi, maka Bondowoso juga mulai membenahi apa saja yang menjadi daya tarik wisata Republik Kopi ini.

Festival Ijen 2017 merupakan Event tahunan sengaja dikemas untuk membenahi pariwisata Bondowoso. Maka tak heran Pemda setempat membuat 18 rangkaian event yang fokus untuk mengguga pariwisata Bondowoso. Hasilnya menakjubkan Bondowoso dihelat menjadi tuan rumah Asian Tail Master dalam rangkaian acara Festival Ijent 2017.

Asian Tail Master dengan menggelar Ijen Trail Running. Kegiatan yang sudah memasuki tahun ketiga ini merupakan rangkaian Ijen Festival Bondowoso 2017. Ini merupakan kebanggaan bagi Bondowoso, betapa tidak event Bondowoso dihelat menjadi tuan rumah yang diikuti oleh 15 negara.

Bupati Bondowoso Drs H. Amin Said Husni dalam konferensi persnya menyampaika, total peserta yang sudah tertaftar sebanyak 467 orang. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya 312 peserta, jelanya Presiden Kopi ini.

Sebanyak 467 peserta itu masuk dalam beberapa kategori. Dengan beberapa rincian, 100 K 32 peserta, 70 K 69 peserta, 42 K 172 peserta dan 21 Km sebanyak 91 peserta. Dalam Ijen Trail Running kali ini, ada beberapa kategori yang dilombakan. Diantaranya untra trail 100 K, 72 K, 42 K dan 24 K. Kategori 100 K merupakan kategori baru karena pada pelaksanaan sebelumnya tidak ada.

Amin menjelaskan, bahwa event ini diikuti oleh sekitar 15 negara. Diantaranya, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Jepang, Cina dan Amerika, selain itu juga ada dari Norwegia, Spanyol, Perancis, Australia, Beligia dan Jerman.

Pihaknya memastikan bahwa segala hal terkait acara ini sudah siap dilaksanakan pada tanggal 20-21 Mei 2017. Untuk teknis pelaksanaannya nanti akan dilakukan oleh Egon Trail Master bekerjasama dengan Disparpora Bondowoso, paparnya.

Sementara itu Kepala Disparpora Bondowoso Harry Patriantono ketika dihubungi media Soerabaia Newsweek menyampaikan, Festival Ijen adalah sebuah rangkaian event yang dilakukan oleh multi stakeholder. Artinya ada banyak bidang yang melakukannya. Dan perhelatannya dilakukan dalam jangka waktu satu tahun.

Harapannya, tidak lain bisa meningkatkan intensitas kunjungan pariwisata Bondowoso, yang imbasnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, apalagi saat ini kita dihelat menjadi tuan rumah, satu kebanggaan yang luar biasa, namun ini juga harus bisa dibuktikan pada negara-negara peserta Asian Tail Master, kita punya tempat yang layak dikunjungi, harapannya. Setelah event ini usai, mereka bisa kembali kesini sebagai investor ataupun wisatawan, harapnya.

Festival Ijen adalah agenda promosi daerah yang tahun lalu terbilang sukses. Karena itu, tahun ini pemerintah ingin mengulang kembali kesuksesan tersebut. Lebih-lebih tahun ini gelarannya bisa semakin meriah. Kami ingin membuat gelaran yang selalu ada sepanjang tahun, tutur Harry.

Dalam gelaran Festival Ijen 2017 ini, ada 18 rangkaian kegiatan. Pertama dimuai saat pembukaan. Yakni agenda balap sepeda Road to Ijen. Agenda balap sepeda yang diikuti oleh peserta domistik hingga manca negara.

Acara berlanjut ke berbagai agenda selanjutnya seperti pemili Duta Wisata Kacong Jebbing sampai pada Ijen Flying fest 2017. Karena itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Bondowoso agar tidak sampai melewatkan event menarik tahun ini. Tentunya berbagai event yang bisa menambah ramai Bondowoso dengan pengunjungnya.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Bondowoso Samsul Hadi mengatakan, menggarap pariwisata tak perlu jauh-jauh, cukup dengan tetangga, Banyuwangi. Berkompetisi yang sehat, beradu kreativitas itu akan membuat semakin hebat.

Coba kalau kita lihat di banyuwangi Festivalnya masih kental budaya, ada gandrung sewu dan semacamnya, berkaca dari tahun lalu ada Jazz Ijent la apa ia orang disekitar tempat dilaksanakan itu suka Jazz..? coba kalau dandutan atau kesenian tradisional dibuat meriah didaerah tersebut pasti terkesan dan ramai, saya pencinta musik, bisa bisa memainkan beberapa alat musik.

Namun kita harus tahu lah mau ada acara apa dimana dan siapa yang akan menyaksikan, bukan saya anti Jazz bukan, ada saatnya dan ada tempatnya, semoga nantinya hal ini bisa lebih difikirkan, jadi dalam suatu event jangan sampai mengecewakan masyarakat disekitar tempat yang digunakan, cerca Samsul. Terkait dengan Asian Tail Master pihaknya berharap EO yang ditunjuk mampu membuktikan, bahwa Bondowoso layak menyelenggarakan event Internasional. (Tok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement