Ini Sikap PDAM, Terkait Debet Air Kecil dan Kotor

Surabaya Newsweek- Sambang Pelanggan di wilayah Kecamatan Wonokromo Surabaya, belum lama ini digelar oleh Forum pelanggan PDAM, acara yang dikemas dengan bentuk diskusi dan investigasi dan seputar problem  pelanggan terhadap layanan PDAM ini, juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan program Meterisasi PDAM.

Dalam acara sambang  pelanggan, nampak hadir Plt Dirut PDAM Surya Sembada, Drs. Sunarno, Kabag. Perekonomian, M. Chalid, Sekertaris Perusahaan, M. Iqbal, Camat Wonokromo dan sejumlah jajaran direksi PDAM.

“Meterisasi PDAM ini sudah dijalankan dan bagi warga yang ingin mengganti meter airnya, bisa mengajukan ke kami,” ujar Sunarno.

Menanggapi keluhan warga soal, debet air yang kecil di jam-jam tertentu, Sekertaris Perusahaan PDAM, M. Iqbal menjelaskan, PDAM berkeinginan untuk memenuhi target cakupan layanan distribusi air ke seluruh warga Surabaya hingga 100 persen.
“Estimasi kita bisa meng-cover semua. Tapi kalau digunakan secara bersamaan maka debet air akan kecil. Untuk itu pelanggan perlu memiliki tandon air,” paparnya.

Setelah berhasil membuka layanan online untuk pengaduan dan pembayaran rekening air, kini PDAM tengah memikirkan upaya untuk menekan biaya produksi air bersih agar tariff air PAM tak naik.

“Hampir 11 tahun tariff PDAM tak pernah naik, padahal harga bahan produksinya sudah naik semua. Sekarang harga air bersih produksi PDAM Surabaya paling murah se-Indonesia, kalau tidak percaya boleh di check,” tandasnya.

Humas PDAM Surya Sembada kota Surabaya, Ari Bimo Sakti, sempat memperagakan aplikasi online PDAM, yang bisa di download lewat handphone android di google playstore. Dengan layanan online ini, pelanggan yang mengalami gangguan bisa langsung tertangani.


“Kalau masalah air keruh itu disebabkan karena  kebocoran pipa, itu bisa langsung diadukan semua secara online selama 24 jam. Kalau belum punya aplikasi online, bisa juga lewat telpon melalui call center PDAM, petugas akan  segera menangani secepatnya,”  ujar Ari Bimo. ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement