Kementerian BUMN Bantu Pembangunan Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan

K.H.R. Fachrillah Aschal, saat memimpin doa dalam kesempatan acara tersebut
BANGKALAN - Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bantuan material pembangunan kepada Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan dan juga seribu paket Ramadhan berisi beras 5 Kg serta sarung, dibagikan kepada masyarakat pesantren, Sabtu (3/6), siang.

Perwakilan dari kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersilaturrahmi ke pondok Pesantren Syaichona Cholil, yang terletak di Jln.K.H. M.Kholil Bangkalan.

Dalam kunjungan pondok pesantren yang berdiri jauh sebelum kemerdekaan Indonesia tersebut. Pemerintah melalui kementerian BUMN memberikan bantuan material bangunan ke pondok pesantren Syaichona Kholil.

Sumbangan pembangunan tersebut untuk melanjutkan pembangunan pondok putra yang belum rampung dibangun oleh pihak pesantren. Pembangunan pondok putra ini terletak di sebelah barat Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan.

Selain itu, kementerian BUMN juga membagikan seribu paket Ramadhan berisi beras 5 Kg dan sarung kepada masyarakat maupun santri di Pondok Pesantren tersebut.

Sumbangsih pemerintah ke berbagai pesantren di indonesia Sebagai langkah tepat. Sebab sejak sebelum kemerdekaan Indonesia peran pesantren terhadap kemerdekaan sangat besar.

Oleh karena itu, pemerintah harus terus menggalakkan kebijakan terhadap dunia pesantren karena menjadi satu-satunya lembaga yang mampu menjaga kekokohan NKRI. Demikian dikatakan K.H. Nasich Aschal, salah satu dzurriyah Syaichona Kholil di sela-sela acara.

Sebelumnya presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi Pesantren tertua di Pulau Madura itu, namun Presiden RI tersebut tidak juga hadir.

Meski kecewa, diharapkan di lain kesempaten Presiden Jokowi bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Syaichona Kholil, mengingat semua semua presiden di Indonesia pernah menginjakkan kakinya ke pesantren milik Mbah Kholil tersebut. (Y/A)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement