Jumlah Warga Miskin Kota Madiun Kian Meroket

MADIUN – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun agaknya harus kembali memelototi sejumlah program pengentasan kemiskinan yang dijalankan. Ini lantaran program tersebut diduga kurang efektif alias tidak jalan. Ini dibuktikan dengan lonjakan warga miskin di tahun 2016.  

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim 2016, jumlah warga miskin ada 9.050 jiwa (5,16 persen). Padahal, pada 2015 lalu ada 8.850 jiwa (4,89 persen) sedangkan pada 2014 ada 8.480 jiwa (4,86 persen). 

Saat dikonfirmasi, Sekda Maidi tak memungkiri jika angka kemiskinan di kota mengalami peningkatan sesuai data BPS Jatim. Peningkatan ini lebih disebabkan taraf hidup di kota yang semakin tinggi.  

Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi dan pembangunan di Kota Madiun semakin pesat. ’’Kemiskinan itu naik dilihat dari indikator apa dulu,’’ katanya.

Maidi menilai, perbandingan tingkat kemiskinan di kota dan desa jauh berbeda. Tingkat kemiskinan warga miskin di kota belum tentu sama dengan yang ada di desa. Ada banyak indikator yang memengaruhi. 

Salah satunya income per kapita yang semakin tumbuh. Tahun ini pemkot memproyeksikan pendapatan per kapita Kota Madiun tumbuh sekitar 4,12 persen dibanding 2016 lalu.

Orang miskin di kota ini mungkin tidak masuk kriteria masyarakat miskin di daerah lain yang pendapatan per kapitanya di bawah kita,’’ terang pejabat asal Magetan itu.

Masalah kemiskinan, lanjut Maidi, harus segera ditangani. Pemkot memang berada di barisan terdepan guna memberantas masalah satu ini. Namun, pihak-pihak lain juga bisa memberikan andil dalam mengentaskan kemiskinan.

Maidi menyebut, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Misalnya dengan memudahkan investor untuk membuka usaha di Kota Madiun. Memberikan pelatihan pada warga juga dapat dilakukan sehingga mereka bisa kreatif menciptakan produk.  

’’Kami juga sudah memberlakukan program pengembangan ekonomi produktif. Misalnya pemkot ada event, berusaha untuk melibatkan usaha yang dikelola masyarakat kota,’’ jelasnya. 

Di samping itu, perbaikan infrastruktur jalan juga menjadi kunci pemkot untuk mempercepat pengentasan penduduk miskin. Kemudian melakukan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan penanganan kawasan padat penduduk dengan pembangunan jambanisasi. 

Peningkatan pelayanan publik juga perlu dilakukan. ’’Otomatis kalau itu dilakukan, angka kemiskinan akan turun,’’ tegas Maidi. (RM)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement