Upsus Siwab Dorong Percepatan Terwujudnya Lumajang Menuju Sejahtera dan Bermartabat

LUMAJANG Kesehatan ternak merupakan kunci penentu keberhasilan suatu usaha peternakan. Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya menjaga dan meningkatkan kesehatan ternak. Keseriusan dan perhatian Pemerintah dituangkan dalam program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus mengoptimalkan kegiatan monitoring Gangguan Reproduksi (GANGREP) ternak.
Kegiatan monitoring ternak yang dilaksanakan pada hari Selasa (8/8) kemarin, bertempat di Kelompok Ternak Sapi Perah Dusun Karang Anyar Desa Burno Kecamatan Senduro. Monitoring dilaksanakan oleh Tim Monitoring Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang. Para peternak sangat antusias mengikuti kegiatan monitoring tersebut.
Monitoring dilaksanakan dengan pengambilan sampel darah ternak, sebanyak 102 ekor sapi perah milik 17 peternak diambil sampel darahnya. Kepala Dinas Pertanian, Ir. Paiman turut serta melaksanakan pengambilan sampel darah sapi perah beserta Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, drh. Samsudin dan jajarannya.
Ketua Tim Monitoring Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, drh. Didik Yulianto, M.Sc mengatakan bahwa monitoring dilakukan untuk menanggulangi penyakit Bovine Viral Diarrhea (BVD) dan Brucellosis. Bovine Viral Diarrhea (BVD) dan Brucellosis dapat menyebabkan Gangguan Reproduksi (GANGREP) yaitu keguguran kebuntingan ternak. 
drh. Didik menambahkan bahwa Lumajang yang sudah ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten sentral ternak nasional, tentu pemerintah pusat akan memberikan perhatian penuh. Terlebih dengan dukungan penuh dari jajaran Pemkab Lumajang, legislatif dan para peternak, akan mendorong percepatan terwujudnya Lumajang yang sejahtera dan bermartabat, khususnya melalui sektor peternakan. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement