Gebyar Lumajang Sejahtera dan Bermartabat


LUMAJANG, 9 Oktober 2017 – Pemerintah Kabupaten Lumajang menunjukan komitmen melalui Gebyar Lumajang Sejahtera dan Bermartabat 2017 .Kegiatan ini sangat meriah, karena tidak hanya dihadiri pejabat yang ada di Kabupaten Lumajang, tetapi juga dihadiri seluruh Forkopimda se-Baperwil V Jember. Sebagaimana diketahui, Baperwil V itu terdiri dari Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan tersebut berlangsung tanggal 7 - 8 Oktober 2017, dengan rangkaian Ruwatan Massal dan Pagelaran Wayang Kulit, Silaturahim Forkopimda se-Baperwil V Jember, Festival dan Nyeruput Bareng Kopi Lereng Semeru.
Bupati Lumajang, Drs. As'at, M.Ag., saat membuka acara Festival dan Nyruput Bareng Kopi Lereng Semeru, Sabtu (07/10/2017), menyampaikan, bahwa kolesem merupakan produk kopi Lumajang. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk hasil bumi Lumajang, khususnya kopi asli Lereng Semeru Kabupaten Lumajang. Bupati berharap masyarakat Lumajang dapat menikmati kopi asli. Ia juga menyampaikan 2-3 bulan yang lalu pihaknya telah mencanangkan panen 4000 hektar kopi di KecamatanPasrujambe. “Yang menjadi PR ke depan, produk kopi Lumajang harus mendapatkan tempat di hati masyarakat di seluruh daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bakorwil V Jember, R. Tjahyo Widodo, SH. M. Hum., mengapresiasi program Pemerintah Kabupaten Lumajang, Ia mengaku bersyukur dan bangga dapat hadir di tengah masyarakat Lumajang.
Di sisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Agus Wicaksono, S. Sos., menyampaikan 42 prestasi yang diperoleh Pemerintah Lumajang baik, regional maupun nasional merupakan kerja keras dan kerja sama, sinergitas eksekutif, legislatif serta semua elemen masyarakat, “Sinergitas ini harus dipertahankan,” ujarnya.
Plt. Sekda Kabupaten Lumajang, Drs. Nurwakit Aliyusron, M.Si., melaporkan kegiatan ini merupakan wujud sinergitas kinerja masyarakat Lumajang bersama Pemerintah Lumajang dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat. Ia menyampaikan akan ada 1255 cangkir kolesem yang akan disajikan, kegiatan ini didukung oleh seluruh pengusaha kopi dan cafe yang ada di Lumajang sejumlah 37.
Dalam kesempatan itu Bupati Lumajang menyerahkan hadiah kepada pemenang Festival Kopi Lumajang 2017 dan Nyuruput Bareng Kopi Lereng Semeru (KoleSem), di Alun - Alun Kabupaten Lumajang. Minggu, (8/10/2017).
Dalam sambutannya Bupati Lumajang Drs. H. As'at, M.Ag., mengucapkan selamat kepada para pemenang Festival Kopi Lumajang. Ini semua bukti rasa cinta kita wujudkan kepada Kabupate Lumajang dan jajaran Forkopimda se-Baperwil V Jember yang telah merasakan rasa kopi lereng Semeru. Kopi yang kita sajikan akan membawa pengaruh positif karena kopi mengandung cafein.
Lebih jauh, Bupati juga menjelaskan tentang angka 1255, yang merupakan tahun lahirnya Kabupaten Lumajang. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut penikmat kopi atau pemilik kopi kedepannya akan semakin berkembang dan bisa membawa Lumajang semakin maju. kita pikirkan Kabupaten Lumajang agar tetap dicintai oleh semua elemen masyarakat yang ada di Jatim dan semakin di minati oleh para pengunjung."Mugi-mugi petani kopi sehat walafiat," ujar Bupati Lumajang. Diakhir acara Bupati melanjutkan dengan Nyuruput Kopi Lereng Semeru bersama.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Paiman, mengatakan kegiatan tersebut merupakan sebuah keseimbangan ekonomi produktif dan kemanusiaan. Untuk kopi Lumajang masuk catatan luar biasa, dalam arti sebagai titik awal kopi Lumajang yaitu KoleSem. "Kita harus selalui mencintai hasil bumi Lumajang dan brenz kolesem harus masuk diseluruh Nusantara.", ungkap Kadin Pertanian.
Sementara itu Prosesi Ruwatan Massal yang baru pertama digelar di Kabupaten Lumajang cukup meriah. Ritual khas Hindu-Jawa ini diikuti 65 orang peserta di alun-alun ibukota Kabupaten Lumajang, Sabtu (07/10/2017). Ritual ruwatan berjalan dengan lancar dan hikmat. Ruwatan yang dilaksanakan merupakan bentuk permohonan kepada yang maha kuasa agar dijauhkan dari segala bentuk bahaya, selain itu, ruwatan juga dapat dilakukan sebagai upaya penyucian diri.
Air yang digunakan pada acara prosesi ruwatan kali ini menggunakan 9 macam air dari 9 sumber mata air yang dianggap suci di Jawa Timur. Air dari Watu Klosod Tawon Songo Kecamatan Pasrujambe, Air dari sumber Petilasan Sriaji Jayabaya Kediri, Air dari sumber Upas Trowulan Mojokerto, Air dari Sumber Lereng Gunung Welirang, Air dari Sumber Jolotundo Gunung Penanggungan, Air dari sumber Alas Purwo Banyuwangi, Air dari sumber Alas Ketonggo Ngawi, Air dari sumur Eyang Tundo Negoro (eyang Hugo) Blitar dan Air dari Sumur Pendopo Kab. Lumajang. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement