Pemkab Ponorogo Gelar Dialog Kebangsaan

PONOROGO  – Gelar dialog kebangsaan  dihadiri puluhan pejabat eselon II Pemkab Ponorogo dan ratusan jamaah lainnya, diantaranya dari warga Nahdliyin, Gerakan Pemuda Ansor dan lainnya, Bupati Ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni, menggelar  dialog kebangsaan “Memperkokoh Wawasan Kebangsaan demi tetap tegaknya NKRI”. Acara dilaksanakan di Pendopo , kamis,  kamis 12 oktober 2017  tampak hadir hampir seluruh  jajaran Muskopimda ,seperti Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim, para kyai Ponorogo dan lainnya.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa digelarnya acara ini, semata-mata bertujuan untuk memperkokoh persatuan bangsa demi tetap tegaknya NKRI. Mengingat akhir-akhir ini situasi politik di negara ini yang lagi selalu ada kesalahpahaman atau beda pendapat antar kalangan.

Acara ini semata-mata sebagai perwujudan kita pemerintah daerah kabupaten Ponorogo dalam rangka ikut serta menjaga keutuhan NKRI, memperkokoh wawasan kebangsaan, agar segala masalah yang menimpa bangsa ini, dengan segala fenomena politik dan situasi kestabilan Negara ini bisa tetap terjaga.  

kita berharap agar semua pejabat , dan semua elemen masyarakat bisa semakin kuat wawasan kebangsaannya..Ia berharap agar digelarnya acara semacam ini, bisa menjadi pencerahan kembali tentang  wawasan kebangsaan  dan hakikat pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Mengikis segala perbedaan faham yang bisa merongrong persatuan bangsa dan Negara.

Usai sambutan Bupati H. Ipong, acara langsung dilanjutkan dengan dialog bersama Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya mengupas segala hal tentang apa yang terjadi dengan bangsa saat ini. Dan bagaimana semua pihak harus bersikap agar keutuhan NKRI, hingga khususnya masyarakat, tetap bisa rukun dan utuh hidup menyatu bersama dalam kehidupan bermasyarakat yang baik dan rukun.

Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya dalam penjabarannya ,memberi contoh penggambaran yang beliau sampaikan panjang lebar adalah tauladan dari para tokoh wayang yang tergambar sebagai Pendawa lima dan Punokawan. “Sebenarnya jika mau mengkaji lebih jauh, pertunjukan wayang adalah penggambaran terhadap semua aspek kehidupan ini. 

Mulai bagaimana memimpin Negara, tetang bagaimana sosok-sosok tokoh dengan beragam karakter dan tugas serta kelebihan yang dimilikinya bisa menjalankan fungsinya masing-masing. Jadi pada hakekatnya, wayang itu bukan sekedar wayang,Lebih lanjut dijabarkan bahwa elemen utama bangsa ini, yaitu TNI, Polri, Ulama dan Masyarakat, tak ubahnya seperti pendawa. 

Jika semua unsur itu bisa bersatu padu, rukun, menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik, maka ketentraman Negara pasti akan bisa terwujud. Elemen itu Juga tak ubahnya penggambaran Punokawan,  Ada Semar yang mungkin penggambaran pemimpin yang tahu betul harus berbuat apa, bijak mentukan langkah, yang mempunyai teman akrab Bagong, Petruk dan lainnya, yang melengkapi demi bersama sama satu tujuan mengambil langkah terbaik.

Jadi sebenarnya sudah jelas, bagaimana pemimpin itu harus bersikap, elemen dan strukturnya berfungsi sebagaimana tugasnya, tergambar dalam pewayangan. Yang mana kesenian atau pertunjukan wayang sendiri diciptakan oleh para tokoh wali yang tidak diragukan keilmuan dan kebijakannya dalam hal bagaimana berhadapan dengan masyarakat dengan beragam masalah dan perbedaannya, serta bagaimana menjadi pemimpin yang bijak, dan bisa menjadi tuntunan. (man)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement