Miliki 56 Alat Berat, Pemkot Kebut Pembangunan Infrastruktur


Surabaya Newsweek- Sebanyak 56 alat berat, selama masa kepemimpinan Walikota Surabaya, yang digunakan setiap hari tanpa henti, hingga akhirnya sebuah alat berat patah ketika digunakan untuk mengeruk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati, mengatakan di awal-awal kepemimpinan Wali Kota Risma, Pemkot Surabaya hanya memiliki dua alat berat yang digunakan untuk berbagai proyek di Surabaya. Setelah itu, karena Wali Kota Risma salah satu fokusnya membangun infrastruktur, ia pun terus menambah alat berat.

“Dan sekarang sudah mempunyai 56 alat berat yang terdiri dari berbagai jenis, ada Long Arm, Standart, Roda Karet, dan Sikomo,” kata Erna ditemui di ruang kerjanya.

Erna pun merinci pengadaan alat berat yang dilakukan mulai tahun 2003-2017. Pada tahun 2003, pemkot melakukan pengadaan alat berat satu unit jenis standart. Tahun 2007, melakukan pengadaan dua unit alat berat jenis Long Arm dan Standart. Tahun 2010, melakukan pengadaan satu unit alat berat jenis Roda Karet .

Selanjutnya, pada tahun 2011, pemkot melakukan pengadaan alat berat tiga unit yang terdiri dari 2 unit jenis Long Arm dan satu unit jenis Standart. Tahun 2012, melakukan pengadaan dua unit alat berat yang terdiri dari satu unit jenis Long Arm, dan satu unit merk Standart. Tahun 2013, pengadaan alat berat tujuh unit yang terdiri dari 2 unit merk Roda Karpet dan lima unit jenis Sikomo. Tahun 2014, pengadaan alat berat satu unit jenis Long Arm.

Terbanyak pada tahun 2015, yaitu melakukan pengadaan 24 unit alat berat yang terdiri dari 10 unit jenis Long Arm, tujuh unit jenis Standart, satu unit jenis Roda Karpet, dan enam unit jenis Sikomo. Tahun 2016, melakukan pengadaan tujuh unit yang terdiri dari dua unit jenis Long Arm dan lima unit jenis  Sikomo. Tahun 2017, melakukan pengadaan delapan unit yang terdiri dari enam unit Long Arm, dan dua unit Standart.

“Jadi, dari 56 unit alat berat itu, Long Arm memiliki 23 unit, Standart memiliki 13 unit, Roda Karpet memiliki empat unit, dan Sikomo memiliki 16 unit,” tegasnya.

Semua alat berat itu, lanjut dia, biasanya digunakan untuk mengeruk saluran, sungai atau kali. Bahkan, kalau membuat bozem, alat berat itu mengeruk tanah hingga terbuat seperti waduk untuk menampung air di musim hujan.

“Hasil kerukan tanah itu, biasanya dibuang untuk membangun lapangan, makam dan taman-taman kota, sehingga hampir setiap hari kami menghasilkan ratusan truk tanah,” tegasnya.

Erna menambahkan, jumlah-jumlah ini tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah seiring keingingan Wali Kota Risma yang terus mengebut berbagai pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya. Semua alat itu dimaksimalkan dan tidak ada yang nganggur, karena semuanya selalu diawasi oleh Wali Kota Risma.

“Semua penggunaan alat-alat itu termasuk orang-orangnya selalu diawasi oleh Wali Kota Risma, sehingga semuanya berjalan maksimal,” pungkasnya. ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement