Air Keruh Disoal Warga, Kebijakan PDAM di Pertanyakan Dewan Pelanggan


Surabaya NewsWeek- Keruhnya air selama ini, yang melanda di Surabaya Barat, sepertinya warga harus bersabar dulu , untuk bisa menikmati air bersih yang layak,  
Khoirul Anam, warga Perumahan Griya Surabaya Asri, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, mengatakan kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama. Semula ia memperkirahkan air keruh itu, karena terpengaruh musim hujan, kenyataannya memasuki musim kemarau, airnya tetap keruh.

“Airnya keruh, akibatnya  seminggu sekali saya harus menguras tendon, sebelumnya,   3 minggu sekali,” ujar lelaki yang juga sebagai anggota Dewan Pelanggan PDAM Kota Surabaya, Kamis (10/5).

Keluhan lainnya adalah, pasokan air PDAM ini jarang keluar, akibatnya, banyak pelanggan yang terpaksa menyedot air langsung dari meteran dengan pompa air.

“Bahkan di kawasan Kauman Benowo,  meski sudah disedot pakai pompa, airnya tetap tak mengalir karena yang keluar hanya angin. Ironisnya, mereka tetap membayar bulanan,” tegasnya.

Air PDAM, masih lanjutya, hanya dipakai untuk mandi dan mencuci. Itupun harus diendapkan  terlebih dahulu karena keruh. Sedangkan kebutuhan untuk minum atau memasak, warga terpaksa membeli air isi ulang atau air mineral.

“Dampaknya, pengeluaran air semakin membumbung tinggi,” tandasnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di Manukan, Tandes. Hampir mayoritas pelanggan menyedot air dari meteran. Sebab, air hanya mengalir tengah malam, dan itu hanya berlangsung satu hingga dua jam saja, sehingga tak  mencukupi untuk kebutuhan air bersih setiap harinya.

Ketua Dewan Pelanggan PDAM Surabaya, Ali Musyafak, menegaskan selama ini persoalan klasik yang mendera pelanggan, adalah pasokan air yang  tak stabil. Bahkan lebih cenderung  banyak keluar angin dari,pada air.

“Selain itu kualitas air PDAM semakin turun dengan banyaknya keluhan airnya sekarang keruh. Jadi warga tidak mau mengonsumsi air PDAM, karena hanya dipakai mandi dan mencuci,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kebijakan PDAM Surya Sembada, yang melayani calon pengghuni apartemen di Sidoaro, sehingga melampau batas wilayah. Sedangkan pelanggan di Surabaya sendiri banyak yang tak mendapatkan pasokan air. ,“Kebijakan ini yang perlu dievaluasi,” kata dia. 

Sementara itu Agus Subagyo, humas PDAM Surya Sembada Kota Surabaya,  ketika dikonfirmasi  belum bisa memberikan penjelasan. Sampai berita ini dipublikasikan.  ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement