PROBOLINGGO - Guna menambah wawasan pada masyarakat
terkait potensi adanya bencana yang sulit diprediksi utamanya bagi kawasan di
kota Probolinggo yang selama ini dinilai rawan mengalami bencana. Terkait
dengan hal tersebut, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota
Probolinggo melakukan langkah persuasif yang diwujudkan dengan mengadakan
Pembentukan serta Pembinaan Kelurahan Rawan Bencana yang pelaksanaannya
ditempatkan di Kelurahan Kedungasem Kecamatan Wonoasih kota Probolinggo.
Agenda yang
dilangsungkan selama 4 hari dan dibuka Senin 22 Juli 2019 di Pendopo kantor
Kedungasem, selanjutnya dilaksanakan lokakarya selama 4 hari itu, peserta yang
berjumlah 45 orang mengikuti beberapa materi antara lain masalah Statistik
kebencanaan, Earling Warning System juga rencana aksi dengan wujud kerja bakti
serta diselingi dengan simulasi “Kegiatan ini merupakan langkah BPBD kota
Probolinggo dalam menyikapi adanya potensi bencana dengan membentuk kelurahan
Tangguh Bencana.
Untuk masyarakat
kota paling tidak dapat mengantisipasi adanya ancaman bencana yang sifatnya
konstan dikota Probolinggo dominan ada 5 bencana yakni Banjir yang terdiri banjir genangan dan
banjir karena erupsi gunung bromo, Kebakaran, Rob dan Angin puting beliung.
Kemudian kerentanan yang kita lakukan dengan mitigasi daerah yang rawan bahaya
serta kapasitas daerah yang identik
dengan anggaran dan koordinasi dengan stake holder dan kapasitas masyarakat
setempat terkait responsive terhadap bencana di lingkungannya.”Ujar Nur Kholiq
S.Sos, M.AP Kasi Penceghan dan Kesiapsiagaan BPBD kota probolinggo.
Hadir dalam
kegiatan pembukaan Pembentukan dan Pembinaan Kelurahan Tangguh Bencana
tersebut, Kepala BPBD kota Probolinggo, Camat Sumberasih yang diwakili Sekcam,
Danramil Kapt Inf Abu Kuswari, Polsek Wonoasih.
Sementara Lurah
Kedungasem, Nurhadi S.Sos saat diwawancara terkait kegiatan tersebut mengatakan
“hari ini dalam rangka program kelurahan tangguh bencana, kita libatkan
masyarakat serta kader kader tangguh bencana dalam upaya melakukan bagaimana
membuat jalur evakuasi rawan banjir dan melakukan pemberihan disekitar aliran
sungai dan dibantaran sungai ini, kita Tanami tanaman Asam, Nangka dan Ketapang
dan diharapkan jika turun hujan bisa hijau.”Ujarnya.
Ditambahkan oleh
Nurhadi, bahwa selama empat hari warga mendapat bimtek atau diklat kelurahan
tangguh bencana dan hari sabtu (27/7)
kita lakukan kerja bakti mulai jembatan bungor sampai jembatan jalan raya
Kapten Saru. Mudah-mudahan tidak ada bencana dan kalaupun ada bencana pihak
kelurahan dan masyarakat sudah siap.”katanya.
Ditempat yang sama,
Kepala BPBD kota Probolinggo Prijo Djatmiko S.Sos, MM saat ditemui menjelaskan
program kelurahan tangguh bencana hal mendasar yang patut diterapkan pada
kelurahan yang berpotensi terdampak bencana “Kita berharap agar kegiatan ini
dapat bermanfaat bagi kelurahan yang didukung oleh kesigapan warganya.”Ujarnya.
(Suh)
0 Komentar