TULUNGAGUNG - Atas kunjungan kerja komisi III
DPR RI, Arteria Dahlan di Pengadilan Negeri Tulungagung ada beberapa poin yang
disampaikan ketua Pengadilan Negeri Tulungagung , Marice Dillak, SH,MH pertama
Pengadilan Negeri Tulungagung keluar diurutan pertama se Indonesia dalam
penyelesaian tunggakan perkara. Kemudian penyerapan anggaran dan pengelolaannya
berjalan dengan lancar, sedangkan untuk pelayanan publik, walau sarana
prasarana terbatas terlayani dengan baik, mengenai ruang sidang anak yang
minim, ruang tahanan yang sederhana satu bagian dari perhatian, ucap Ketua PN
Tulungagung, Rabu ( 18/3 ).
Lanjut
Dillak, sesuai aturan bagian pelayanan
konsultasi hukum gratis,
masyarakat miskin yang berperkara perdata, prodeo dibiayai oleh MA dan pendampingan perkara
terdakwa pidana pengadilan telah bekerjasama dengan bagian hukum dan Ham,
baik sisi keamanannya terus berjalan , terangnya.
Arteria
Dahlan, ST, SH, MH anggota komisi
III DPR RI sangat berterimakasih melihat kerja yang baik dari Ketua PN
Tulungagung dan hakim serta pejabat strukturalnya sangat berharap besar kepada
PN Tulungagung yang memiliki integritas
tinggi yang memiliki mata batin yang bagus. Anggota komisi III ini juga
tegas menyampaikan dalam pandangannya
menyikapi LGBT yang menyimpang kelompok ataupun organisasi LGBT yang
bisa dijadikan pendidikan politik walau mengatas namakan hak asasi sekalipun
rasanya belum bisa diterima, ujarnya.
“ Bagi
para pelaku tindak pidana korupsi sekalipun dari partai PDI-P kami tidak
pandang bulu kita berlakukan tindakan hukum yang tegas, mudah-mudahan ini bagian moral kami.
Terhadap kasus-kasus narkoba, kekeresan terhadap perempuan, cabul terhadap anak
atau pelaku cabul yang lain termasuk kasus pembunuhan sepasang suami
istri di Campurdarat saya berkeyakinan ada pelaku lain kasus-kasus ini
kepolisian harus intensif, tandasnya diruang sidang cakra pukul 15.00 wib saat
menyampaikan dalam kunjungan kerjanya di beberapa institusi aparat penegakan
hukum kemarin. (Rid/Nan)