Keluarga Miskin Tidak Tersentuh, Pihak Desa Kurang Mendata Warganya


TULUNGAGUNG- Menurut pendapat salah satu tokoh masyarakat desa Rejoagung Nyohadi, penyaluran bantuan langsung tunai non tunai terhadap warga miskin di desa masih ada yang layak dapat ternyata tidak dapat, mungkin kurang telitinya pihak desa dalam menangani administrasi di kepemerintahan desa tersebut, tandasnya.
Lanjutnya,  istri seorang  perangkat mendapatkan berupa bantuan tunai serta sepasang suami istri inisial c dan m kan tidak benar,  berarti  pemerintah desa kurang cakap, yang semestinya dapat malah tidak dapat, imbuh tokoh masyarakat itu, Sabtu ( 13/6 ) kemarin.
Sementara Supiyan dan Pani bertetangga dengan Rumi dan Sarjuni, pisah dengan istri hampir 18 tahun, Pani pisah hampir 8 tahun menetap dirumah peninggalan orang tuanya  di Rt 04/02 dusun rejoagung     pekerjaan ngejok, gek enek, gek ora ( kadang ada, kadang tidak), Pani belantik sepeda ontel.   “embok dibantu katah titik nerimo, jenenge wong cilik blas ora kedumen nopo nopo”. Tolong dibantu banyak sedikit menerima, namanya orang kecil tidak kebagian apa apa. Ia sadar sebagai rakyat kecil karena identitasnya luar daerah,ungkap Supiyan.
Dalam berita sebelumnya diketahui penarik becak itu memiliki data kartu keluarga susunan kepala keluarga Sarjuni anggota keluarga Rumi ( istri ), Didik Riyanto ( anak ), Kaelan ( famili ) dapat keringanan biaya listrik, tetapi, warga miskin itu tidak dapat bantuan tunai ataupun non tunai ( sembako ), nasibnya sekarang ini sudah empat bulan mengantar anak sekolah berhenti, ucapnya dirumah waktu itu.
Paelan ketua Rt 04/02 dusun Rejoagung mengatakan, data seluruh warga sudah dikumpulkan di setorkan ke pemerintahan desa, selanjutnya desa yang menangani, intinya data semua warga di lingkungan sudah diserahkan ke kantor desa, pungkasnya.
Runtut keluarga, anak pertama Kaelan alias belon  lahir 1947, Rumi lahir 1949, Pani lahir 1951, Supiyan lahir 1955 ,Sumeh lahir 1959 ( almarhum )  Sugeng  lahir 1965 orang tua Seran dan Supir ( almarhum ) kakek, nenek Katimin dan Perah  ( almarhum ) asli kelahiran desa rejoagung kecamatan Kedungwaru. (Dar/Nan)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement