7 Tahun Banjir, Warga Sebut Jembatan Semolowaru Penyebabnya

 





Surabaya – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya berkomitmen menyelesaikan genangan air, yang selalu masuk ke perumahan dosen Untag di Semolowaru Kelurahan Sukolilo.


Kasie Pemeliharaan dan pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Ahmad Edi mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang terkait genangan air yang kerap terjadi di perumahan dosen Untag Semolowaru.


“Mudah-mudahan dari kajian ini kita bisa menentukan arah aliran air di sekitar Untag, agar tidak muncul kembali genangan air.” kata Edi, usai hearing di Komisi C DPRD Kota Surabaya, Selasa (27/04/21).


Edi menjelaskan, ditengan proses kajian Untag bersama Pemkot Surabaya, yang jelas pihaknya tengah memasang pompa portable di sekitar aliran sungai Jembatan depan perumahan dosen Untag di Nginde Semolowaru.


“Sehingga saat terjadi genangan air akan dilakukan pemompaan.” ucapnya.


Ia menambahkan, mayoritas warga perumahan dosen Untag hanya menginginkan, agar lingkungannya tidak sering terjadi genangan air. 


Sementara perwakilan warga perumahan dosen Untag Semolowaru, M Soleh mengakui, akibat proyek box culvert di Jembatan Semolowaru Kelurahan Sukolilo banjir selama 7 tahun menghantui perumahan dosen Untag. 


Untuk itu, kata M Soleh, usai hearing di Komisi C warga berharap kajian yang dilakukan Untag dan Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir di Semolowaru secepat mungkin selesai, biar rumah warga tidak tergenang terus. 


“Bahkan Komisi C minta Jembatan di depan perumahan dosen Untag-Semolowaru yang berdiri box culvert harus dibongkar, kami sebagai warga sangat setuju.” urainya.( Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement