Dishub Surabaya: Tanpa Stiker Laik Jalan Bus Dilarang Angkut Penumpang

 



Surabaya- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat saat menggunakan alat transportasi publik. Salah satunya melakukan ramcheck pada angkutan umum bus di terminal. Seperti di terminal Bungurasih dan Tambak Osowilangun (TOW).


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat memastikan, pada peringatan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, armada bus AKDP, AKAP dan Bus Kota yang beroperasi zero accident (nihil kecelakaan). “Tentu akan kita cek. Kita pastikan setelah bus keluar dari terminal kita tidak ada kendala dan safe bagi penggunanya,” kata Irvan, Minggu ( 20/12/2021).


Pengecekan yang dilakukan oleh personil Dishub Kota Surabaya itu nantinya akan dilihat dari segi administratif smart card dan kartu pengawasan trayek. Agar lebih safety, bus juga harus memenuhi syarat teknis seperti fungsi lampu kendaraan, wiper, kaca, rem, kondisi ban dan masih banyak lainnya. Bukan itu saja, perlengkapan darurat, seperti kotak P3K, apar, dan lain sebagainya juga tak luput dari pengawasan.


“Kalau tidak memenuhi syarat-syarat tersebut maka tidak bisa keluar dari terminal, tidak boleh mengangkut penumpang dari terminal. Karena bus akan kami tempeli stiker khusus laik jalan,” ujar Irvan.


Masih kata Kadishub Irvan, rata-rata setiap hari ada delapan unit bus yang tidak laik jalan. Oleh karena itu, bus akan diberhentikan dan dilarang mengangkut penumpang. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih teliti sebelum naik bus dan melihat stiker kelaikan jalan bus pada kaca sisi depannya.


Irvan menambahkan, saat ini armada bus yang tersedia masih tetap, dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19. Selain pandemi Covid-19, armada yang beroperasi saat ini dinilai mencukupi untuk melayani calon penumpang yang akan bepergian ke luar kota maupun di dalam kota.


“Sekarang, ada sekitar 1.000 lebih armada yang beroperasi. Karena masih belum normal jadi nggak perlu ada tambahan bus, kalau dulu kan ada cadangan dari bus pariwisata, sekarang enggak,” imbuhnya.


Bukan sekadar keamanan armada bus, fasilitas keamanan terminal juga tak luput dari perhatian Dishub Kota Surabaya. Menghindari adanya tindak kejahatan di terminal, Dishub Surabaya memasang kamera CCTV face identification and recognition (kamera pengenalan wajah) di beberapa titik rawan.


“Dipastikan masyarakat aman, diharapkan nantinya tidak ada lagi calo ataupun tindak kejahatan seperti copet, gendam dan lain sebagainya di dalam terminal,” tegasnya.


Jadi, lanjut dia, kesiapan selama nataru tahun ini Dishub Surabaya akan menambah personil yang ditugaskan bersama TNI/Polri, BPB Linmas dan Satpol PP. Yang pertama, yaitu disiapkan untuk mem-backup petugas kepolisian di penyekatan nataru di pintu masuk Kota Surabaya dan pengamanan di tempat wisata.


“Kita tim satu kesatuan dari Pemkot Surabaya, nanti ada BPB Linmas, Satpol PP dan Dishub Surabaya. Tempat wisata yang menjadi pengawasan kami itu di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Ampel, Mangrove Wonorejo, THP Kenjeran dan mal. Kalau personil kami sendiri ada 1.750, karena ada terminal dan tempat wisata juga,” pungkasnya. (Ham)



Lebih baru Lebih lama
Advertisement