Kinerja Kepala Dinas Tanah’ Bobrok ‘


Asset Pemkot Dengan Nilai Miliaran Dipastikan Hilang
           
            Surabaya Newsweek - Banyaknya asset Pemkot Surabaya  yang dibiarkan begitu saja  oleh instansi  terkait  sehingga fungsinya tidak lagi berjalan , salah satunya bagian Dinas Tanah Pemkot Surabaya  yang mempunyai kewenangnan mengawasi , memanfaatkan  dan mengamankan asset  Pemkot ternyata  kewenangan tersebut tidak dijalankan semestinya , kinerja Dinas Tanah di mata publik semakin ‘bobrok’ saja .


            Drs Djumadi MM,  yang telah lama menjabat sebagai kepala Dinas  pengelolaan  Tanah  dan Bangunan Kota  Surabaya  diduga telah melegalkan Bekas Tanah Kas Desa ( BTKD ), yang dikuasai  oleh orang lain yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Terbukti Bekas Tanah Kas Desa di Jalan Manukan Kulon  No 98 Wilayah Kelurahan Manukan Kulon yang jelas- jelas masuk Asset Pemkot Surabaya  yang sudah terlampir didalam Buku  Leter C , kerawangan , diKelurahan  Manukan Kulon mengenai Asset Kota Surabaya . Ironisnya ,  orang nomer satu di Dinas Tanah  dan Bangunan Pemkot Surabaya disinyalir membiarkan aset Kota Surabaya  tersebut dimiliki orang lain.


            Pernah permasalahan ini oleh  warga setempat  dilaporkan  ke Dinas Tanah secara tertulis untuk secepatnya direalisasikan namun, hingga 4 bulan berlalu masalah ini hanya jalan ditempat saja , sedangkan Djumadi hanya diam ditempat  kursi kerjanya tanpa melakukan tindakan apapun untuk mengamankan Asset Kota Surabaya dengan luas 700 M2 dengan total nilai  jual diatas 1 Miliar.

            Sedangkan Pimpinan Yayasan Darul Ulum Milyas Yahya dalam berita Newsweek edisi yang lalu pernah mengklaim di kelurahan Manukan Kulon  bahwa , status tanahnya milik kakeknya yang dihibahkan akan tetapi,  sampai saat ini Yayasan Darul Ulum belum menunjukan ke absahan kepemilikan atas tanah di jalan Manukan Kulon No 98.

 .
            Saat dikonfirmasi Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kota  Surabaya  Hadi Siswanto Anwar, SH, M.Si, menjelaskan,” bahwa  Dinas Tanah  akan mengadakan rapat dengan tokoh – tokoh  masyarakat,” terang Hadi.
 Ketika Asisten di Bidang Pemerintahan ditanya kapan dilaksanakan pertemuan dengan tokoh masyarakat,” wah  maaf  mas,  saya belum tahu kapan jadwalnya pertemuan dengan Tokoh masyarakat,” Tambah Hadi Siswanto.
  
            Mulai awal berita ini dipublikasikan sampai sekarang Kepala Dinas Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Kota Surabaya Djumadi tak pernah nongol sama sekali , ruang kerjanya selalu tertutup , ketika Newsweek mau konfirmasi selalu penjaga pintu Kepala dinas yang satu ini selalu mengatakan ,” bapak lagi repot mas.”ungkapnya.

            Pada saat dikonfirmasi  melalui pesawat telpon selulernya selalu tidak diterima , ketika dikonfirmasi lewat  SMS ke via selulernya tidak pernah dibalas, padahal kiriman SMS  tersebut sudah terkirim sukses.

Ada dugaan kuat hilangnya asset Kota Surabaya berupa Bekas Tanah Kas Desa ( BTKD )  ada campur tangan dari pihak Dinas Tanah Kota Surabaya . ( Ham )  
Lebih baru Lebih lama
Advertisement