SURABAYA---Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran terkait, siap menjamin kelancaran akitivitas arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Kesiapan Pemkot untuk mengamankan mudik lebaran itu terlihat dalam apel kesiapan pelaksanaan angkutan lebaran terpadu 2013 yang digelar di Taman Surya (halaman Balai Kota Surabaya), pada Rabu (31/7) sore.
Nantinya, sebanyak 513 personel Dishub Kota Surabaya dilibatkan dalam pengamanan ini. Mereka didukung 174 orang dari instansi terkait antara lain dari Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, Gartap III Surabaya, Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Dinas Pemadam Kebakaran (PMK), personel Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), personel Bakesbang Linmas, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tagana dan Jasa Raharja.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi, mengatakan, apel pelaksanaan kesiapan angkutan lebaran ini dimaksudkan agar penyelenggaraan angkutan lebaran 2013 bagi masyarakat, dapat terlaksana dengan aman, selamat, nyaman, tertib, dan juga lancar.
“Tujuannya agar masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 H, bisa melaksanakannya dengan selamat, aman dan lancar, serta biaya yang terjangkau. Caranya dengan kita mengantisipasi lonjakan penumpang, menjaga kelancaran dan ketertiban di dalam kota,” tegas Eddi di sela pelaksanaan apel kesiapan angkutan lebaran di Taman Surya.
Nantinya, masa angkutan lebaran tahun 2013 yang meliputi moda angkutan jalan, moda angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), moda udara, moda laut, dan juga moda kereta api, dimulai pada hari minus tujuh (H-7) sebelum lebaran (1 Agustus) sampai hari plus tujuh (H+7) setelah lebaran (16 Agustus).
Terkait kesiapan armada operasional, ada enam armada yang siap melayani warga. Yakni bus reguler antar kota sebanyak 2944 kendaraan, bus kota sebanyak 282 kendaraan, bus kecil sebanyak 1615 kendaraan, mikrolet sebanyak 4868 kendaraan, angguna sebanyak 309 kendaraan, dan taksi sebanyak 4926 kendaraan. Dishub juga menyiapkan kendaraan operasional sebanyak 34 unit. Yakni mobil patrol sebanyak 17 unit, mobil derek sebanyak enam unit, mobil roda dua sebanyak lima unit, mobil truk sebanyak satu unit, sky walker sebanyak dua unit, mobil pemadam kebakaran sebanyak satu unit dan mobil ambulance sebanyak dua unit.
“Selama angkutan lebaran juga disiagakan 15 posko yang disiagakan di terminal, di jalan maupun obyek wisata. Petugas Disub juga tidak diperkenankan cuti selama lebaran,” jelas Eddi.
Demi terciptanya kelancaran perjalanan, Dishub juga membuat beberapa kebijakan untuk moda darat. Diantaranya, melarang beroperasi kendaraan/mobil barang, kendaraan pengangkut bahan bangunan, kereta tempelan (truk tempelan), kereta gandengan (truk gandengan) serta kontainer dan kendaraan pengangkut barang dengan sumbu lebih dari dua. Pelarangan beroperasi mulai H-4 atau mulai 4 Agustus 2013 (pukul 00.00 WIB) sampai dengan H1 atau pada 8 Agustus 2013 pukul 24.00 WIB.
“Kecuali untuk kendaraan/mobil yang mengangkut BBM/BBG atau ternak, bahan pokok, pupuku susu murni dan barang antaran pos,” imbuh dia.
Sementara bagi warga yang akan mudik ke kampung halaman dengan menggunakan sepada motor juga diharapkan menaati ketentuan yang berlaku. Diantaranya maksimal dikendarai dua orang (pengemudi dan penumpang) termasuk anak-anak, wajib menggunakan helm standard (SNI) bagi pengemudi maupun penumpang, menyalakan lampu utama selama perjalanan walaupun siang hari. Selain itu, barang bawaan yang dibawa, tidak boleh melebihi lebar kemudi dan tidak melebihi tinggi pengemudi. Serta, dihimbau untuk menggunakan jalur lambat atau lajur paling kiri.
Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT dalam sambutannya berharap semua pihak dapat mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang di tempat-tempat tertentu. Meskipun ada tiga terminal yang diawasi yakni Terminal Purabaya, Terminal Osowilangon dan Terminal Joyoboyo, walikota berharap di tempat-tempat lainnya juga dilakukan pengawasan.
“Pengawasan juga harus dilakukan di stasiun kereta api dan pelabuhan. Kalau ada penumpukan penumpang kita harus segera bertindak sehingga kita bisa meringankan beban pemudik. Saya harap kita semua bekerja sama,” harap Walikota Risma.
Walikota juga berharap armada angkutan yang telah disiapkan, bisa berjalan lancar dalam melayani masyarakat. “Karena kalau angkutannya tidak lancar, perjalanan warga bisa terganggu. Tugas kita memang berat, tetapi kala kita niatkan untuk membantu masyarakat, Insya Allah akan lancar seperti tahun lalu,” jelas walikota.
Paska pelaksanaan apel, walikota lantas berkeliling untuk mengecek kesiapan kondisi armada angkutan yang disiapkan, termasuk personel yang akan disiagakan.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Risma juga melaunching layanan ambulance gratis. Ada enam mobil ambulance yang terparkir rapi di halaman Balai Kota Surabaya. Nantinya, mobil yang masih kinclong tersebut akan dioperasikan selama 24 jam untuk melayani warga Surabaya yang memang membutuhkannya. Mobil ambulance tersebut nantinya juga dilengkapi dengan perawat dan peralatan medis.
“Warga yang sakit atau ada anggota keluarganya yang meninggal, silahkan untuk memanfaatkanya. Kita siap menjemput warga ke tempat yang dituju dan tidak dipungut biaya,” jelas walikota.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, pihaknya akan proaktif untuk menyosialisasikan keberadaan mobil ambulance ini melalui peragkat di kecamatan-kecamatan sehingga bisa diketahui warga Kota Surabaya. “Warga bisa telpon langsung ke petugas mobil ambulance ke nomor telpon 031-5465777. Tentunya kami juga butuh peran serta dari media untuk mengabarkan ini kepada warga,” ujar Supomo.
Dijelaskan Supomo, nantinya, mobil ambulance keliling ini akan ditempatkan di lima lokasi di setiap wilayah Kota Surabaya. Dari wilayah Timur yang ditempatkan di Griya Wreda, di kawasan Barat di kantor Kecamatan Tandes, di wilayah Selatan ada di kantor Kecamatan Wonokromo,di wilayah Utara ada di parkiran Ampel hingga di pusat kota yang berada di kantor Dinas Sosial Kota Surabaya.
“Mobil ambulance ini ditempatkan di beberapa lokasi di setiap wilayah tentunya untuk memudahkan warga yang membutuhkan. Kami juga akan melibatkan 12 perawat,” sambung Supomo.(*)