Surabaya Newsweek – Pemkot Surabaya selalu melebarkan sayapnya untuk mengadakan kerja sama baik dari tingkat luar
Negeri maupun tingkat Kota salah satunya Pemerintah Kota Surabaya menjalin
kerjasama dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Nota kesepakatan bersama
tentang kerjasama jaringan lintas perkotaan ditandatangani Walikota Surabaya
Tri Rismaharini dan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di balai kota Surabaya,
Selasa (15/7).
Pada beberapa kesempatan, Tri
Rismaharini kerap menyatakan bahwa indikator kota masa depan bukan hanya
dilihat dari kemajuan teknologi informasi saja. Melainkan bagaimana kota
tersebut membentuk jaringan/network
dengan kota-kota lain. Nah, Surabaya telah menerapkan konsep jaringan kota
tersebut dengan banyak kota, baik di dalam maupun luar negeri.
Kabag Kerjasama Ifron Hady Susanto
mengatakan, Surabaya telah merajut kerjasama sister city dengan delapan kota luar negeri dan puluhan kota dalam
negeri. Tujuannya memang untuk membentuk jaringan kota yang saling mendatangkan
keuntungan. “Termasuk kerjasama dengan Tangsel yang baru diteken ini,” ujarnya.
Dalam kunjungan kali ini, Walikota
Airin tampaknya ingin serius belajar tentang e-Government dari Surabaya. Dia
membawa serta rombongan pejabat meliputi para kepala dinas, tim anggaran serta
tujuh camat yang kesemuannya berjumlah lebih kurang empat puluh orang.
Pertemuan di balai kota diawali
perkenalan masing-masing personel oleh Walikota Airin. Dia lantas menyebutkan bahwa
maksud kedatangannya kali ini yakni untuk belajar tentang manajemen
pemerintahan. Sebagaimana diketahui, bahwa selama ini Surabaya memang dikenal
sebagai kota yang mampu menjalankan pengelolaan dengan sangat baik. “Pengalaman
Kota Surabaya sudah tidak diragukan lagi. Oleh karenanya, transfer ilmu sangat
berguna bagi kota kami yang baru menginjak usia lima tahun,” katanya.
Pada kesempatan itu, Tri Rismaharini
memaparkan tentang sistem manajemen sumber daya pemerintahan atau yang lebih
dikenal dengan GRMS (Government Resources
Management System). Penjelasan mengenai proses pembangunan disampaikan
secara rinci mulai usulan hingga realisasi. “Setelah usulan masyarakat melalui
e-musrenbang disetujui, kemudian diproses masuk ke e-budgeting dan perencanaan.
Semua dilakukan serba online dengan pemanfaatan teknologi informasi,” papar
Risma.
Tak hanya itu, mantan kepala bappeko
itu juga menerangkan berbagai program Kota Surabaya di segala bidang. Antara
lain, pendidikan, kesehatan, pertamanan, pembangunan infrastruktur hingga
penanganan banjir.
Kesempatan bertemu langsung dengan
Walikota Surabaya tak disia-siakan para pejabat Tangsel yang hadir. Sejumlah
pertanyaan diajukan kepada Risma guna menggali lebih dalam bagaimana cara
Pemkot Surabaya menerapkan program-programnya. Risma pun meladeni setiap
pertanyaan seputar manajemen kota dengan penuh semangat. Apalagi ketika ditanya
tentang GRMS, walikota perempuan pertama di Surabaya ini terlihat lancar
memberi penjelasan secara gamblang. Hal tersebut lantaran Risma lah yang kala
itu mencetuskan GRMS di Surabaya. Saat itu, dia masih menjabat sebagai Kepala
Bina Pembangunan (sekarang Bina Program).
Mendapat penjelasan dari Walikota
Surabaya, Airin mengaku puas. Dia berharap apa yang didapat dari kunjungan ini
dapat diterapkan di Tangsel sehingga pembangunan di sana berjalan efektif dan
efisien. “Semoga reformasi birokrasi di Tangsel bisa berjalan sebaik di
Surabaya,” katanya.
Usai pertemuan, Airin beserta segenap
rombongan dari Tangsel diajak Walikota Risma berjalan kaki menuju unit layanan
pengadaan (ULP) yang letaknya persis di sebelah balai kota. Di situ, rombongan
Tangsel bisa melihat langsung cara kerja dan sistem yang dipakai di ULP.
Kemudian, kunjungan berlanjut ke Diskominfo dan Bagian Bina Program guna
melihat server dan skema GRMS. Selama kunjungan, para tamu dari Tangsel
tersebut mendapat penjelasan langsung dari Walikota Risma. (Ham )