Relawan Prabowo Tolak Darmawan Dikursi Wakil Ketua DPRD Surabaya


Surabaya Newsweek- Posisi Ketua DPRD Kota Surabaya memang jabatan yang strategis dan sangat diimpikan semua anggota Dewan, untuk bisa duduk dikursi wakil ketua DPRD Kota , namun konsekwensi yang harus dibayar yaitu berani bersaing dan bisa menunjukan kinerjanya secara proporsional .


Salah satu contoh  perebutan Wakil ketua  DPRD Kota Surabaya ditubuh   fraksi Gerindra  yang mulai disorot oleh elemen relawan Prabowo-Hatta yang menuding bahwa, Darmawan tidak layak menerima rekom DPP, karena dianggap tidak loyal dengan Prabowo saat perjuangan Pilpres.


Sengketa kursi Wakil ketua DPRD  dari tubuh Fraksi Gerinda semakin menarik untuk disimak ,apalagi telah terjadi  tarik ulur soal siapa yang layak mewakili fraksi Gerindra untuk menduduki kursi wakil ketua DPRD Surabaya , hingga permasalahan ini bisa dibilang kian memanas, karena jajaran samping partai yang mayoritas adalah relawan Prabowo juga mulai turut menyorot.


Pasalnya, Kabar soal rekom DPP, yang  awalnya jatuh kepada Darmawan  sebagai wakil etua DPRD Surabaya mengalahkan nama BF Sutadi dan Lutfia mulai mendapat tanggapan keras dari kelompok loyalis Prabowo yang beberapa waktu lalu terlibat langsung dalam perjuangan soal sengketa Pilpres.


Tidak hanya  berhenti sampai disitu , loyalis mantan capres Prabowo Subianto juga mempermasalhkan  terhadap pengangkatan Dharmawan sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Partai Gerindra. Mantan kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) selain dianggap sebagai kutu loncat juga dianggap tidak loyal kepada Prabowo Subianto saat pilpres lalu.


Bahkan, protes tersebut disampaikan Ketua Bidang OKK DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jawa Timur Bambang Smit. Menurutnya, pengangkatan Dharmawan dapat dianggap cacat secara moral. Ia menduga ada permainan dengan Pengurus DPD Partai Gerindra Jawa Timur sehingga rekomendasi Dharmawan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya muncul.


"Ini adalah persoalan loyalitas  kepada Prabowo Subianto. Kami menganggap Dharmawan tidak layak. Tak hanya, Surabaya saja kami akan memprotes siapa-siapa yang tidak loyal tapi malah meraup keuntungan," kata Bambang, Rabu (3/9/2014)


Ia juga menceritakan, ketika pilpres yang lalu,  sosok  Dharmawan menurutnya tidak ada loyalitas  ini terlihat  saat  tim pemenangan Prabowo membutuhkan bantuan.Ironisnya, Dharmawan  sebagai kader Partai Gerindra, tidak pernah  menggubris permintaan bantuan tersebut.


Menurut  Smit, ketika Pilpres , Dharmawan dengan tegas menolak memberikan bantuan dalam pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan melalui pesan pendek yang dikirim ke salah satu Tim pemenangan yang lain.


"Kami akan melakukan mapping siapa saja yang tidak loyal kepada Prabowo. Jangan sampai nanti cacat Moral," tegasnya.


Saat ditanya siapa diantara anggota fraksi Gerindra yang lebih pantas duduk di kursi wakil ketua DPRD Surabaya, Smit mengatakan jika lebih baik diberikan kepada BF Sutadi yang kini menjabat sebagai ketua DPC Surabaya.


“jujur saya dihadapkan kepada pilihan yang sulit, karena jika barometernya terkait loyalitas kepada Prabowo, maka tak satupun dari mereka yang masuk dalam criteria itu, namun demi masa depan partai, lebih baik diberikan kepada Sutadi dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” tegasnya.


Ia menambahkan, Sebagai loyalis Prabowo, ia juga akan membeberkan protes ini ke jajaran pengurus DPP Partai Gerindra akan dilakukan evaluasi turunnya madat tersebut. Sebagaimana diketahui di jajaran DPRD Kota Surabaya, Partai Gerindra mendapatkan jatah kursi sebagai Pimpinan DPRD kota Surabaya. Termasuk, di beberapa daerah yang kondisinya sama.



Sementara Darmawan alias Aden saat di konfirmasi via ponselnya tidak ada jawaban, baik melalui pesan singkat, hingga berita ini dipublikasikan.( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement