Dewan Tekan Pj Walikota Surabaya Isi Pimpinan BUMD


           

Surabaya Newsweek – Dengan adanya kekosongan jabatam Direksi perusahaan Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) di Kota Surabaya ini, spontan menjadi sorotan kalangan Anggota Dewan Kota, yang menilai bahwa, ini merupakan persoalan yang mendasar, untuk itu mengharap Pj Walikota Surabaya, untuk menyelesaikan kekosongan pimpinan di perusahan BUMD , untuk segera di isi karena, berpengaruh terhadap kebijakan dan pengembangan usaha yang dijalani oleh perusahaan yang bestatus BUMD.        


Pada  era Walikota Surabaya periode 2010 – 2015, yang di pimpinan Tri Rismharini ada tiga direksi atau direktur perusahan milik daerah mengundurkan diri, yakni Perusahaan Daerah (PD) Pasar, Rumah Potong Hewan (PD RPH) dan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dan sampai masa jabatannya Tri Rismaharini berakhir pada bulan September 2015, tiga direksi tersebut belum diisi dan hingga sekarang.


Untuk itu, semua menjadi Pekerjaan Rumah ( PR ) PJ Walikota sekarang, saat ini  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya, juga  habis masa jabatannya bulan Oktober kemarin.


“ Jadi saat ini, ada empat perusahaan daerah Kota Surabaya, tidak memiliki direksi atau direktur, jika hal ini tidak segera di selesaikan dan tidak diisi orang baru, maka akan berpengaruh terhadap kebijakan atau terobosan baru, untuk memajukan perusahaan,” kata Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Baktiono. Selasa (3/11).


Politikus asal , Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDIP) ini menuturkan, dan dalam melakukan perekrutan pimpinan empat perusahaan daerah harus lebih selektif. Sehingga nantinya dapat meningkatkan perusahan tentunya Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan meningkat jika perusahaan daerah di pimpinan oleh sosok yang berpengalaman serta profesional.


“ Untuk itu, kami mendesak ke Pemkot Surabaya, dalam melakukan seleksi direktur  juga harus dirubah dengan mekanisme lelang jabatan, tidak seperti sebelumnya yang rawan akan permainan, “ tegasnya.


Adanya lelang jabatan. Baktiono, akan lebih selektif lagi, dalam menemukan sosok sudah berpengalaman serta, profesional. Dan dalam melakukan seleksi juga di bentuk tim seleksi yang diambil dari unsur akademisi, profesional atau praktisi ahli perekonomian.


“ Jadinya dalam memilih direktur benar-benar selektif, tanpa ada unsur kepetingan siapa pun dan kami sebagai wakil rakyat, akan mengawasi proses lelang jabatan,” ujarnya.


Masih menurut Baktiono, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) dalam melakukan seleksi direktur Perusahaan Daerah (PD), hanya berdasarkan selera atau kepetingan. Sehingga BUMD atau Perusahan Daerah tidak dapat berkembang, bahkan sering menghabiskan uang negara melalu ABPD, namum tidak mampu menghasil PAD.


“ Banyak Perusahaan daerah milik pemkot surabaya karena di pimpinan orang yang tidak profesional akhir mati suri, tidak mampu bersaing,” pungkasnya. ( Ham )



Lebih baru Lebih lama
Advertisement