BONDOWOSO –
Tahun ini Kabupaten Bondowoso menduduki peringkat nomor 4 penghasil daging sapi
se Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan Bupati Bondowoso Drs. H. Amin Said
Husni dalam acara kontes ternak sapi di Lapangan Sekarputih Kecamatan Tegal Ampel
Kabupaten Bondowoso.
Menurut Bupati, upaya untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi sapi potong di Bondowoso, saat ini Pemkab Bondowoso
melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) bekerja sama dengan Balai
Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
“Kita dikenal sebagai
lumbung penghasil daging sapi di Jawa Timur. Oleh karena itu, kami ingin
meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak sapi dengan inseminasi buatan.
Bahkan, Pemkab Bondowoso akan memberikan pembinaan dan insentif yang jumlahnya
akan disesuaikan dengan kemampuan daerah,”
ucapnya.
Saat ini, lanjut Bupati Bondowoso tengah menjadi
percontohan IB (Inseminasi Buatan). Bahkan Pemkab Bondowoso tengah melakukan pendampingan
kepada para peternak sapi oleh para ahli dari BBIB Singosari, Dokter Hewan dan
mahasiswa dari
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Unair, Untuk itu, saya berharap
para peternak sapi senantiasa mengikuti apa yang disarankan oleh para Dokter
hewan dan puskeswan-puskeswan yang ada di berbagai daerah, katanya.
Sementara Kepala Disnakkan Kabupaten Bondowoso, Ir
Dwi Wardhana mengatakan, untuk tahun 2016, sapi hasi IB mencapai 29,554 ribu.
Sedangkan juli tahun 2015 lalu populasinya sudah mencapai 22 ribu. Angka sudah
mendekati jatah yang disediakan, sekitar 32 ribu.
Hingga saat ini, lanjutnya, populasi sapi betina
dewasa di Bondowoso sebanyak 75 ribu,60 persen sudah menjadi akseptor (peserta
kawin silang) seluruhnya 210 ribu ekor. Saya optimis Bondowoso akan menjadi
lumbung daging sapi nasional.
Pantauwan Soerabaia Neswwek,
kontes ternak sapi tahun ini diikuti oleh para peternak sapi dari 23 Kecamatan
se Kabupaten Bondowoso, sedangkan yang menjuarai kontes sapi terberat diraih
oleh haji Imam Kuswono dengan bobot 1,226 ton, sedangkan juara umum diraih oleh
Kecamatan Tamanan. (Tok/Hen)