SURABAYA
- Unit Resmob Polrestabes Surabaya
berhasil membekuk dua begal yang buron selama empat bulan. Keduanya dibekuk
setelah tiga rekannya yang tertangkap lebih dulu "cepu" ke Polisi.
Mereka adalah Rendra Styono Putra (20) dan Yuda Ardyono (22), asal Jalan
Bronggalan Sawah 5 Baru.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya
AKBP Shinto Silitonga, mengatakan penangkapan dua begal tersebut berkat
keterangan ketiga pelaku yang saat ini sudah tahap satu, berbekal keterang ketiga
pelaku akhirnya petugas berhasil mengamankan pelaku tersebut.
Sejak mengatuhui tiga temannya yaitu
Agus Sugiantoro, Bryan Andri Leonardo, dan Ahmad Farid dibekuk petugas, kedua
pelaku ini memilih tiarap. Terutama Rendra, ia lebih berhati-hati dan bersembunyi
di rumah neneknya. Untuk menghilangkan rasa jenuh, selain memantau dari media,
Rendra sering menuangkan uneg-unegnya lewat facebook miliknya.
Melalui akun facebook miliknya,
Rendra pernah menuliskan status, "Kangen dolorku seng nang Medaeng ya Allah,"
pada 7 Desember 2016. Selain itu pada tanggal yang sama, dia juga menulis
"bagi kami penjara adalah sekolah!Tapi ingat jangan pernah anggap kami
sampah," Status lainnya juga ditulis pada 26 Januari lalu, di akun
facebooknya yang berisi "mati orep ikuh opo jare kuoso guduk opo jare
polrestabes,"
Dari pelacakan melalui akun facebook
miliknya inilah, akhirnya unit yang dipimpin AKP Agung Pribadi mengetahui
keberadaan Rendra yang dikenal cukup licin. Saat dibekuk, polisi mengamankan
sangkur dan 80 butir pil koplo. Selain Rendra, yang merupakan residivis kasus
serupa pada 2014 oleh Polsek Mulyorejo itu, polisi juga menciduk Yuda Ardyono.
Karyawan ekspedisi ini bertugas sebagai pemantau situasi di Suramadu.
Aksi komplotan begal yang berjumlah
delapan orang ini dalam melakukan aksinya, awalnya biasanya berkeliling mencari
sasaran. Setelah menentukan sasaran mereka langsung mrngeksekusi saat keadaan
mendukung.
Seperti dua aksinya terakhir yakni di depan apartemen Jalan HR
Muhammad, korbannya yakni Risa Mipawati (25), warga Jalan Raya Pradah Indah,
sepeda motor Vario berhasil digasak, dan Tidar yang waktu itu mengendarai CBR
di depan PDAM Jalan Prof Dr Mostopo langsung dipepet dan dikeroyok. Setelah
Tidar tak berdaya, motornya dibawa lari oleh komplotan itu.
Selanjutnya, motor dibawa ke Bangkalan, Madura.
Untuk memastikan ada atau tidak razia polisi di sekitar akses Suramadu,
komplotan ini menyuruh Yuda. Begitu dinyatakan aman, motor dibawa ke Desa
Parseh, Bangkalan, Madura. (dio)