369 Ton Gula Petani Di PG Pandji Situbondo Disegel Kemendag RI

SITUBONDO  - Sebanyak 369 ton gula petani di gudang Pabrik Gula (PG) Pandji,Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, disegel Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,Rabu (23/8/2017). Keterangan yang berhasil dihimpun SB.Newsweek, Ratusan ton gula itu diamankan serta disegel dalam pengawasan Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI, di gudang gula PG pandji, ratusan ton gula itu diduga karena tidak memenuhi kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) dan direkomendasikan untuk tidak di jual di pasaran. Produk gula yang disegel ini disinyalir tak layak konsumsi merupakan hasil produksi tahun 2016 , atau sisa produksi dengan istilah Rijeck.

General Manager ( GM ) PT.Perkebunan Nusantara XI Pabrik Gula Pandji, Agus Zain Arifin Saat dikonfirmasi SB.Newsweek, menyayangkan penyegelan ratusan ton gula tersebut, pihaknya berharap penyegelan Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI yang terpasang di gudang gula PG Pandjie, segera cepat dibuka agar para petani dan pembeli lega. “Selama bertahun-tahun tidak pernah ada pengecekan. informasi dari pihak pabrik gula PG Pandjie, kualitas gula petani masih sesuai ketentuan SNI,” katanya.

Keluhan senada juga disampaikan salah satu Pengurus Petani Tebu Rakyat, H.Baihaki Saat diwawancarai mengatakan ,Sidak dari Kemendag Kemarin banyak dikeluhkan para petani tebu karena berdampak dan merugikan pada petani tebu, Ia mencurigai, bahwa penyegelan ini hanya untuk memuluskan peredaran gula impor rafinasi. ''Petani saat ini terpuruk, malah disegel. Ibaratnya sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula,'' keluh H.Baihaki petani tebu asal Kecamatan Panji.

Menurutnya, dengan disegelnya ratusan ton gula petani di PG Pandji itu sangat merugikan sekali karena harga gula turun dan meresahkan petani tebu, juga akan semakin memuluskan peredaran gula rafinasi untuk dijual di pasaran. Sementara itu pabrik gula (PG) Pandji hingga saat ini masih tetap beroperasi, Untuk itu ia berharap Kemendag membuka kembali segel tersebut, agar petani tidak resah. (Hos)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement