Surabaya Newsweek- Rendahnya
serapan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemkot Surabaya yang
biasa terjadi jelang tutup tahun, hal itu menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi
C DPRD Kota Surabaya Buchori Imron minta agar lelang proyek oleh pemerintah
kota, dilakukan langsung begitu APBD ditetapkan.
Di Surabaya, sebut Buchori, DPRD dan pemkot selalu menggedok APBD di bulan
November. Karena itu, pihaknya menyarankan agar sistem lelang sudah berjalan
sejak Desember.
"Jadi awal tahun, maksimal Maret, proyek-proyek sudah jalan dan
serapan anggaran bisa konstan. Tidak melejit di akhir tahun," kata
Buchori, Rabu (22/11) kemarin.
Permintaan ini dia sampaikan, terkait adanya lima SKPD Pemkot Surabaya
yang sampai sekarang memiliki serapan anggaran rendah atau tidak sampai 70
persen. Sementara, tahun anggaran 2017 tinggal satu setengah bulan sebelum
tutup buku.
Legislator dari PPP itu mengatakan, waktu penyerapan belanja di
masing-masing SKPD tidak sampai dua bulan. Kinerja pemkot, tambah Buchori,
diukur dari seberapa besar anggaran itu terserap.
"Hingga akhir tahun namun serapannya masih rendah. Lalu bagaimana
pelaksanaan program kegiatan yang sudah direncanakan di awal tahun,"
ujarnya.
Dia menyebutkan, kelima SKPD itu antara lain Dinas Perhubungan (Dishub)
Kota Surabaya. Buchori menilai Dishub serapannya paling rendah ketimbang SKPD
lain, karena dari alokasi anggaran sebesar Rp108 miliar baru terserap 40,68
persen.
Ada juga Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya yakni dari
alokasi anggaran Rp1,3 trilliun, namun baru terserap 41,4 persen. Begitu juga
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang
(DPRKP-CKTR) dari anggaran total Rp903,5 miliar, namun baru terserap 41,6
persen.
Selain itu Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dari total anggaran Rp
400 miliar, hanya terserap 63 persen. Terakhir Dinas Lingkungan Hidup dari
anggaran Rp12,8 miliar, yang sudah terserap 66,7 persen.
Dalam rapat evaluasi yang sempat digelar antara DPRD dan Pemkot, ungkap
dia, pejabat pemkot kebanyakan menjawab, serapan anggaran baru bisa naik di
akhir tahun lantaran kepentingan pembayaran lelang.
Menurut dia, hal tersebut tidak bisa terus dijadikan alasan.
"Seringnya lelang jadi alasan. Lelang baru dilakukan tengah tahun,
sehingga pengerjaan proyek baru dikebut akhir tahun. Itu menjadi masalah,"
jelas Buchori.
Oleh karena itu, pihaknya bakal memanggil SKPD yang tidak bisa menyerap anggaran
sarana dan prasarana pembangunan Kota Surabaya untuk mempertanyakan kinerja,
sekaligus mempertanggungjawabkan anggaran yang masih tersisa cukup besar
tersebut.
“Padahal anggaran yang diberikan cukup besar demi pembangunan dan
kesejahteraan warga Surabaya,” tuturnya. (Ham)