Surabaya Newsweek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
menghimbau kepada seluruh masyarakat surabaya agar waspada dan siap dalam menghadapi anomali
cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Wanita
besi dari Surabaya berpesan, supaya warga surabaya tidak meremehkan
segala bentuk perubahan cuaca yang akan terjadi.
Wali kota
memberi contoh ketika dirinya mendapat laporan kecelakaan yang diakibatkan
salah seorang pengendara motor secara tiba-tiba berhenti ketika hujan tiba dan
ingin menggunakan jas hujan. Namun, bukannya selamat, si pengendara justru
ditabrak dari belakang oleh pengendara lainnya hingga meninggal dunia.
“Kalau sudah tau
mendung dan mau hujan langsung pakai jas hujan, jangan ditunda-tunda karena
dampaknya akan membahayakan orang lain,” ucap wali kota di ruang kerjanya,
Selasa (16/1/2018).
Perubahan
anomali ini, lanjut wali kota, nyatanya turut mengubah perilaku seseorang dalam
berkendara. Artinya, warga khususnya pengendara nampak ‘sensitif’ ketika
mengalami climate change.
“Tidak bisa
kita mengatakan, apa kata nanti, sungguh itu tidak boleh, makanya kita harus mempersiapkan
dengan baik,” imbuhnya.
Hal lainnya,
wali kota juga menghimbau kepada pengendara untuk tidak melintas di atas
pedestrian saat hujan tiba. Menurutnya, itu sangat membahayakan orang lain.
“Jadi bersama-sama kita siapkan semuanya, tidak boleh meremehkan hal-hal sepele
semacam itu,” pesan wali kota.
Wali kota
menambahkan, anomali cuaca yang tidak menentu ini, tidak hanya dirasakan warga Indonesia tetapi sebagian besar orang
di negara-negara dunia juga merasakan hal aneh dan bingung melihat perubahan
iklim saat ini.
Dia mencontohkan
ungkapan yang disampaikan Duta besar Kroasia beberapa waktu lalu saat
berkunjung ke Jakarta. Dia menyampaikan anomali cuaca di Jakarta sangat berbeda
dari biasanya.
“Musim penghujan seperti ini kan biasanya Jakarta sering diguyur
hujan, tapi kok sekarang jarang, ini kan lucu,” tiru wali kota kelahiran Kediri
ini.
Dampak lain dari
perubahan iklim, kata wali kota adalah gangguan terhadap bahan pangan yang diakibatkan
oleh global warning. Wali kota
perempuan pertama di surabaya ini mengingatkan bahwa bukan tidak mungkin
Indonesia akan mengalami kesulitan dalam masa panen.
“Kalau warga punya
uang banyak, jangan dihambur-hamburkan hanya untuk makan, nanti kalau sudah
langka dan akhirnya harga melambung tinggi kita sendiri yang akan sulit,” tandasnya.
( Ham )