Surabaya Newsweek- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghimbau
kepada seluruh masyarakat Surabaya, khususnya para orang tua agar lebih waspada
terhadap kasus penculikan anak. Maraknya kasus penculikan dan kekerasan terhadap
anak membuat dirinya terus mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap
para penculik anak.
Menanggapi
fenomena tersebut, Wali Kota Risma memiliki beberapa tips yang bisa dilakukan
oleh para orang tua untuk mengawasi dan melindungi anaknya. Pertama, kalau ada
di rumah, agar pintu dan pagar selalu ditutup dan terkunci rapat. “Pantau terus
anak sudah pulang sekolah atau belum. Terutama putra-putrinya yang dipegangi
gadget atau HP, tolong diawasi," kata Wali Kota Risma, Senin, (19/02/18).
Kedua,
apabila menggunakan kendaraan bersama dengan anak dan tiba-tiba terjadi seperti
ban bocor atau kendaraan ditabrak orang, maka anak-anak jangan sampai terlepas
dari pengawasan. Karena itu kondisi yang dicari atau dimanfaatkan oleh para
penjahat.
“Jangan
sampai membiarkan ada orang lain yang membantu menyelamatkan dengan menggendong
anak kita. Karena banyak kejadian anak yang langsung dibawa kabur,” paparnya.
Ketika
sedang berjalan-jalan di luar rumah, lanjut Wali Kota Risma, usahakan untuk
selalu menggandeng atau menggendong anak. "Jangan biarkan anak kita
berjalan sendirian, ini akan lebih memudahkan penculik," imbuh wali kota
berkerudung ini.
Disamping
itu, wali kota yang akrab dipanggil Bu Risma ini juga berpesan kepada
masyarakat agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar, mengingat predator anak
masih bebas berkeliaran dimanapun.
“Predator anak ada dimana-mana, mungkin saat
ini juga bisa ada disekitar kita,” ungkapnya.
Menurutnya,
fenomena yang terjadi tidak hanya kasus penculikan. Namun, sang penculik juga
mencoba untuk menyakiti anak-anak. Wali kota juga berpesan, ketika masyarakat
melihat ada anak yang sedang menangis atau ketakutan bersama orang dewasa,
supaya masyarakat lebih peka untuk ditanyakan apa yang terjadi.
Wali
Kota Risma menambahkan bahwa anak yang masih menempuh pendidikan SD ataupun SMP
dengan usia dibawah 18 tahun masih tergolong anak-anak dan masih perlu dijaga.
Menurutnya, menjaga anak-anak sama dengan menjaga titipan Tuhan. Jangan sampai
anak-anak hancur, sebab kalau anak-anak hancur maka negara ini juga akan
hancur.
”Jadi
harus dijaga putra-putri kita, untuk masa depan negara ini,” pungkas wali kota
kelahiran Kediri tersebut ( Ham )