Dana Optimalisasi Rawan Dikorupsi, RT Kecewa Dengan Kinerja Kelurahan


Tulungagung  NewsWeek- Dana Optimalisasi sebesar Rp 6,6 Miliar  yang digelontorkan kepada 14 Kelurahan, lalu dana tersebut  diserahkan kepada 331 Rukun Tetangga ( RT ) di Wilayah Kecamatan Tulungagung , dinilai kurang transparan dan disinyalir rawan untuk di korupsi.
Sedangkan untuk dana optimalisasi Tahun 2017 ini,  yang dikucurkan lewat APBD  Kabupaten Tulungagung, untuk program pembangunan lingkungan dengan system pemberdayaan masyarakat , per RT mendapatkan bantuan sebesar Rp. 20 Juta.    
Ketika dikonfirmasi NewsWeek.com, Puji Astuti Camat Tulungagung mengatakan, dana tersebut  telah direalisasikan di Kelurahan Kampung Dalem sebesar Rp. 320 Juta, kepada bendahara kelurahan  untuk 16 RT.
“Awalnya untuk anggaran Optimalisasi, dana tersebut di transfer ke rekening bendahara Kecamatan, lalu  Kecamatan mentransfer kepada bendahara Kelurahan – Kelurahan yang masuk wilayah Kecamatan Tulungagung,”ungkap Puji Astuti.  
Tempat terpisah bendahara Kelurahan Kampung Dalem Farida Indriyani saat dikonfirmasi menyampaikan,  penggunaan dana optimalisasi dibagi menjadi dua system, untuk Fisik 60 % dan Non Fisik  40 %.
Ia mencontohkan.  “Penggunaan fisik seperti,  pekerjaan  pavingisasi, Drainase ( saluran air ), Pembanguna Gapura, sedangkan untuk non fisik seperti, kegiatan Pos Yandu , membantu  fakir miskin, kerja bakti dan lain  lain,”tandasnya.
Menurut Farida Indriyani, untuk  besaran anggaran yang diterima oleh setiap RT sebesar Rp 20 juta, itu pun kami terima dari Kecamatan dengan berupa uang secara Tunai . dipotong pajak sebesar 10 %, sedangkan system pengelolaan anggarannya  sesuai dengan pengajuan RT , fisik 60 persen yang mengerjakan RT sendiri , sedangkan 40 % dipergunakan oleh  pihak kelurahan . “Setiap mempergunakan dana tersebut selalu ada berita acara, kalau ingin jelasnya lagi silahkan tanya langsung ke RT di wilayah kelurahan Kampung Dalem,” katanya. Jumat  ( 27/ 4/ 2018).
Namun lain halnya, dengan pengakuan Ketua RT 01 RW 05 Burai menjelaskan bahwa,  untuk pembuatan gapura mendapat  anggaran dari Kelurahan Rp. 8 Juta, setelah pembuatan gapura selesai , anggaran tersebut  sisa Rp 2 Juta, lalu dikembalikan di Kelurahan dan oleh pihak kelurahan uang sisa Rp 2 Juta itu, dibelikan bak sampah 20 biji.     
“Sebenarnya kami sangat kecewa dengan kinerja pihak kelurahan Kampung Dalem , selama ini hanya orang – orang  tertentu saja yang diberi sosialisasi tentang Dana Optimalisasi, namun untuk  masyarakat keselurahan tidak pernah dilibatkan mulai awal sampai akhir,”tandasnya dengan nada kesal. ( Team )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement