Surabaya NewsWeek- Setelah beberapa waktu lalu
memberi pengarahan kepada guru IPA dan IPS jenjang SMP, kali ini Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini memberi pengarahan kepada 635 guru SMP bidang
matematika, olahraga, TIK, dan seni budaya di Graha Sawunggaling Kantor Pemkot
Surabaya, Rabu (31/10/2018).
Wali Kota Risma mengatakan, pertemuan dengan
para guru ini memang direncanakan. Sebab, dia ingin para guru lebih mengeksplor
kemampuan dan bakar anak didiknya. Selain itu, ia juga ingin membangkitkan daya
belajar anak didiknya, membangkitkan imajinasi anak, dan daya penciptaan anak
supaya lebih kuat lagi.
“Kalau itu bisa diaktifkan mulai dini, potensi
anak-anak bisa optimal. Itulah mengapa saya ingin bebricara langsung dengan
para guru-guru,” kata Risma seusai pengarahan kepada guru-guru.
Wali Kota Risma menjelaskan, Tuhan memberikan
talenta dan kelebihan yang berbeda kepada setiap anak. Jadi, anak yang tidak
bisa mata pelajaran matematika jangan dianggap sebagai anak yang gagal,
anak-anak yang tidak bisa bahasa Inggris belum tentu tidak berhasil. Salah satu
wali kota terbaiki dunia ini pun meminta para guru untuk mengeluarkan seluruh
kemampuan terbaik yang dimiliki.
“Ayo keluarkan semua yang terbaik, akan saya
fasilitasi semua. Karena selama ini saya tidak tahu apa yang panjenengan butuhkan,”
ujarnya.
Menurut Wali Kota Risma, hal itu sangat
penting bagi anak-anak Surabaya. Apalagi, tidak semua anak diberi talenta yang
sama. Misalkan saja ada anak punya talenta melukis yang bagus. Namun, bila
tidak dikembangkan oleh guru seni budaya yang memiliki latar belakang seni
lukis, maka guru tersebut salah.
“Saya tidak mau anak Surabaya biasa-biasa
saja. Karena pada tahun 2020, anak-anak itu akan berkumpul dengan anak dari
seluruh dunia. Kalau anak-anak kita saat pertempuran itu biasa-biasa saja, maka
anak-anak kita bisa kalah,” tegasnya.
Wali Kota Risma meminta anak-anak Surabaya
tidak boleh jadi pecundang. Anak-anak Surabaya harus mampu menjadi tuan dan
nyonya di rumah sendiri. Untuk merealisasikan mimpi tersebut, Risma mengaku
tidak bisa bergerak sendirian.
“Saya yakin dengan bantuan panjenengan semua,
saya bisa merealisasikan mimpi-mimpi saya. Mari kita sama-sama gerak. Saya
sangat percaya dengan Anda semua,” ungkap alumni Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS) ini.
Dia meyakini, dengan membantu anak-anak untuk
lebih berkembang, Tuhan pasti akan memberi lebih banyak kepada para penolong
itu. Yang jelas, ke depannya jangan sampai anak-anak Surabaya takut dan mundur
ketika harus berhadapan dengan anak-anak dari seluruh dunia. Untuk itu, para
guru harus mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang dimiliki.
“Nanti panjenengan butuh apa, butuh peralatan
apa, butuh merancang apa, silakan sampaikan ke saya atau kepada Kepala Dinas
Pendidikan Surabaya Ikhsan. Kami dengan senang hati berusaha memenuhi semua
kebutuhan,” kata Risma.
Oleh karena itu, Wali Kota perempuan pertama
di Kota Surabaya itu juga meminta para guru itu untuk mengeluarkan semua
kemampuannya untuk mengembangkan bakat dan minat anak Surabaya, baik dalam
bidang matematika, seni budaya, TIK, dan juga olahraga.
“Pasti para guru ini lebih menguasai daripada
saya, karena setiap hari bergelut di bidang itu. Karena itu, saya ingin Anda
memberikan sesuatu untuk kota ini dengan cara mengeluarkan semua yang Anda
miliki,” pungkasnya. (Ham )