PROBOLINGGO - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan
kunjungan kerja di Kabupaten Probolinggo. Saat itu bersama Bupati Probolinggo
Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Asisten Teritorial Kodam V/Brawijaya
berkesempatan melaksanakan panen raya jagung bersama para petani jagung di Desa
Randumerak, Kecamatan Paiton, Rabu (16/01/2019) pagi.
Dalam kesempatan silaturahmi bersama
masyarakat petani dan awak media itu Mentan Amran Sulaiman juga sempat
menyikapi adanya berita dan isu terkait kondisi kekurangan suplai bahan pangan
di Indonesia. Saat itu Amran Sulaiman meyakinkan bahwa stok pangan strategis
seperti beras, jagung, bawang merah, cabai dan daging ayam dalam negeri aman.Bahkan selain beras, beberapa
komoditas bahan pangan lainnya yang dimiliki oleh Indonesia juga telah
mengalami lonjakan peningkatan ekspor sebanyak 29,7%. Hal ini merupakan
prestasi yang patut untuk di apresiasi bersama.
“Berdasarkan Data BPS, saat ini
beras yang tersebar di pasar dan rumah tangga seluruh Indonesia sebanyak 8 ton
plus cadangan di Bulog sebanyak 2 juta ton. Ditambah tanaman padi di lahan
produktif yang nantinya bisa menghasilkan 10 juta ton. Jika kebutuhan rata –
rata beras di Indonesia sebesar 2,5 juta ton per bulan, maka selama 8 bulan
kedepan Indonesia tetap swasembada pangan,” tegasnya.
Sedangkan untuk komoditas jagung,
Amran menjelaskan bahwa selama tahun 2018 Indonesia sudah ekspor jagung
sebanyak 380 ribu ton. Dengan melihat langsung proses panen jagung ini
membuktikan bahwa ketersediaan jagung dalam negeri hingga saat ini aman.
“Selama empat tahun sejak tahun 2014
Indonesia impor jagung dari Argentina dan Amerika sebanyak 3,5 juta ton dengan
nilai Rp 10 triliun. Kemudian pada 2018 Indonesia shop impor dan sebaliknya
sudah mulai mengekspor jagung, hebat engga nih para petani jagung kita,” ungkap
Amran.
Terkait harga jagung, Amran
menyampaikan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, harga jagung di tingkat
petani tidak boleh di bawah Rp 3.150 per kg. Perum Bulog telah diperintahkan
untuk menyerap jagung petani dengan harga minimum tersebut agar petani ke depan
tidak merugi. “Perintah Bapak Presiden, Bulog
harus membeli jagung petani Rp 3.150 per kilogram. Tidak boleh di bawah harga ini.
Bulog tolong serap cepat, jangan serap dari luar negeri. Kita harus lindungi
petani,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Tantri
mengatakan padi dan jagung Kabupaten Probolinggo sudah surplus sejak tahun 2017
dibanding tingkat konsumsi masyarakat. Oleh karenanya Kabupaten Probolinggo
termasuk sebagai daerah pemasok, pendukung dan penyuport produksi pertanian
Jagung untuk di regional maupun nasional.
“Melihat fakta yang ada di lapangan bahwa tidak
ada yg perlu dirisaukan, seperti yang disampaikan para petani tadi bahwa yang
mereka inginkan adalah agar bisa bertani dengan baik dan terfasilitasi oleh
Pemerintah. Contohnya melalui bantuan bibit berkualitas dan bantuan Alsintan
yang sebelumnya juga telah tersalurkan di Kabupaten Probolinggo,” tutupnya. (Suh)