Proyek Embung desa Talang Kurang Efektif



TULUNGAGUNG - Kabid Sarpras Dinas Pertanian dan Holtikultura Tulungagung, Suhartiningsih pensiun yang diduga mengetahui kegiatan proyek embung senilai Rp 133 juta di Sungai reco dusun candi, Rt 01/01, Desa Talang Kecamatan Sendang sekitar tahun 2016silam, yang hanya satu bulan berfungsi .Warga yang komplain dengan air yang mengalir ke kali reco dari saluran saluran kecil akan mengering ketika kemarau datang. 

Warga menyarankan proyek embung tersebut lebih baik dialihkan ke desa yanglain,karena  air yang berasal dari saluran tidak akan dapat mengairi, ucap Karyanto ketika itu, saat dikonfirmasi sabtu (4/5). Ia pun menyesalkan proyek embung yang di komplain tetap dibangun, malah peralatan lainnya seperti pintu air, mesinair, 10 lonjor pipa besi  panjang 40 meter, ukuran 4 dim tidak ada dilokasi. Ketua TPK ( tim pengelola kegiatan ) desa Talang, Mislan membenarkan bangunan embung hanyabertahan satu bulan dan pintu air, mesin, serta pipa dipakaipetani, memangembung yang dibangun kurang tepat, ia pun kurang sepaham  dilokasi tersebut, pungkasnya.

Kepala Desa Talang Kecamatan Sendang, Asmuni mengatakan, embung yang dibangun di kali reco tidak disubkan kepadanya itu kerjaan CV untuk mesin air, pipa di pakai buat petani, ujarnya, senin (6/5). Kabid sarpras Suhartiningsih belum diketahui domisilinya ingin mengkonfirmasi embung yang ditanganinya kala itu, yang kini dirangkap oleh Kabid pertanaman dan perkebunan, Ir. Sutjipto yangtidak mau ditemui bagaimana penggunan keuangan negara yang Rp 1.33 juta tersebut. Awalnya, stafnya ditemui mengatakan Sutjipto lagi ada tamu, kurang lebih setengah jam Sutjipto baru keluardengan alasan stafnya tidak bisa menjelaskan. 

Mungkin Kabid tersebut tidak mengetahui terkait embung yang berada di Desa Talang, karena waktu itu yang menangani Suhartiningsih. Proyek embung tersebut barudiketahui berasal dari DAK atas keterangan dari salah satu staf sarpras, akan tetapi, staf tersebut tidak bisa menjelaskannya, sebab Kasi lagi ke Surabayang urusi air, kata staf satunya. Hingga turunnya berita ini Newsweek belum dapat mengkonfirmasi para pihak pihak terkait lainnya. (Rid/Nan)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement