Surabaya- Meningkatkan kualitas pendidikan
baik pada jenjang SD maupun SMP. Pemerintah Kota ( Pemkot ) Surabaya terus
berkomitmen. Terbukti Pemkot sudah menyiapkan, 11 pelatihan non akademis bagi
pelajar Surabaya
Secara simbolis, program pelatihan tersebut
dibuka dengan bersamaan kegiatan Launching Pelatihan Kreativitas Anak. Kampung
Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo (KPKAS), di Taman Surya Balai Kota, Rabu
(28/08/2019).
Kegiatan ini, dibuka dengan
penampilan-penampilan dari pelajar SD sampai SMP se-
Surabaya. Mulai dari paduan
suara, musik gamelan, sampai tari-tarian tradisional dan modern.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini menyampaikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah, Pemkot Surabaya
ingin menggali potensi anak-anak kampung non akademik. Sehingga diharapkan,
kegiatan ini mampu menambah skill mereka. Agar menjadi profesional di bidang
yang diminati.
“Anak-anakku jadi kalian berada di sekolah itu
sepertiga dari 24 jam. Sementara itu, 16 jam nya lagi kalian berada di luar
sekolah. Itulah mengapa ibu membuatkan pelatihan non akademis, agar kegiatan di
luar sekolah tetap bermanfaat dan positif,” papar Wali Kota Risma.
Di era saat ini, lanjut dia, anak-anak bisa
mendapatkan informasi apapun yang mereka inginkan. Namun demikian, mereka juga
harus diselamatkan dengan mengarahkan ke dalam sebuah kegiatan yang positif.
Salah satunya adalah melalui platihan non akademis.
“Lingkungan sekitar itu sangat berpengaruh,
lingkungan keluarga. Bahkan lingkungan kampung juga sangat berpengaruh,”
tandasnya
Ia mengimbau kepada para orang tua dan
guru-guru yang ada di sekolah. Agar mendukung penuh dengan cara memberikan
ruang. Sebab menurutnya, ruang itulah yang sangat dibutuhkan mereka.
“Nantinya dari kegiatan ini saya sangat
berharap anak-anak akan menjadi luar biasa, saya percaya bisa asal kita mau berusaha,”
ujarnya..
Sedangkan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk,
Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra
Oratmangun mengatakan, ada 11 kegiatan pelatihan non akademis yang bakal
dimulai akhir bulan ini, yakni 30 Agustus – November 2019.
“Nanti supaya tidak menganggu sekolah, kita
agendakan akhir pekan, sabtu dan minggu. Selebihnya mereka bisa belajar sendiri
di rumahnya,” ungkap Chandra.
Dia menjelaskan, 11 pelatihan yang nantinya
akan diikuti lebih dari 425 anak. Lalu dibagi sesuai apa yang mereka minati.
Seperti, pelatihan chef, vlogger, reporter, stand up comedy, menyanyi/menari,
enterpreneurship, melukis/membatik, dai cilik, mendongeng.
”Kemudian menulis puisi, cerpen. Mereka bebas
memilih apa yang mereka butuhkan. Mereka sangat antusias terbukti, dari jumlah
peserta yang masih terus bertambah,” cetusnya.
Menurutnya, dari hasil pelatihan itu, Pemkot
Surabaya juga menyiapkan Awarding KPKAS untuk peserta. “Ini dilakukan setelah
semuanya selesai. Tujuannya, untuk mengapresiasi usaha mereka. Sekaligus
memastikan sejauh mana, skill yang dimiliki bidang yang sudah dipelajari itu,”
ucapnya.
Salah satu pelajar dari SD Negeri Gunung Anyar
Tambak 628, Najwa Balqist Ajilexsa mengungkapkan rasa bahagianya bisa bertemu
Wali Kota Risma. Bahkan, ia memastikan akan mengikut pelatihan menari.
“Senang sekali ketemu Bu Risma, belajar supaya
tidak mudah menyerah dan nanti mau ikut pelatihan menari,” katanya. ( Ham )