Surabaya- Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan konsep bangunan Museum Olahraga yang
terletak di Gedung Gelora Pancasila, Jalan Indragiri Surabaya. Rencananya museum
tersebut bakal dilengkapi dengan diorama.
Kepala Bidang Bangunan
Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang
(DPRKP CKTR) Iman Krestian mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan
pematangan konsep yang baru, setelah beberapa waktu lalu selesai dilakukan
pembongkaran pagar dan pembersihan bangunan.
“Jadi ada bangunan
yang ada pagarnya itu kita bongkar dan saat ini lagi sedang mengatur konsep
terbaru untuk diajukan ke Ibu Risma (Wali Kota),” kata Iman saat di temui di
kantornya, Senin (28/10/2019).
Iman menjelaskan,
direncana awal, penempatan museum olahraga itu bakal berada di bawah tribun karena
lokasinya yang cukup luas. Namun demikian, ia menilai, jika ditempatkan di
lokasi tersebut, dikuwatirkan akan mengganggu jalannya sirkulasi museum dengan
pengunjung Gedung Gelora Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, pihaknya
merumuskan konsep baru, sehingga nantinya museum ini ada dua lantai.
“Di lantai bawah
ukurannya 450 meter persegi meter persegi dan lantai dua 189 meter
persegi. Kita akan mengoptimalkan fungsi ruang yang sudah ada pada bangunan di
sana,” jelasnya.
Karena bangunan ini merupakan
cagar budaya, oleh sebab itu pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan tim
cagar budaya terkait perubahan konsep tersebut. Salah satunya yakni, rencana
perubahan area parkir.
“Jadi beberapa penambahan ide nanti kami sampaikan ke
tim cagar budaya termasuk lahan parkirnya,” paparnya.
Menurutnya, koordinasi
itu dilakukan dengan tujuan menciptakan Museum Olahraga ini agar lebih
representatif. Sehingga, warga dapat menjadikan museum itu sebagai tempat
edukasi dan wisata.
“Sudah dari minggu
lalu ada beberapa yang harus kami koreksi disampaikan teman-teman cagar budaya,
dan kita terus mengkaji, dan memperdalam kontennya,” imbuhnya.
Iman mengungkapkan,
nantinya konsep Museum Olahraga ini akan memadukan antara Gelora Pancasila
dengan Lapangan Thor. Sehingga nantinya museum ini akan dibuat seperti Museum
Tugu Pahlawan. Menurutnya, museum tersebut akan lebih interaktif jika ada
diorama seperti Museum Tugu Pahlawan. “Jadi nanti kami sertakan diorama untuk
para pengunjung supaya lebih menarik,” ungkapnya.
Selain dilengkapi
diorama, Iman menyebut, di Museum Olahraga itu juga akan diberi sentuhan
digital. Ia menilai jika koleksi benda-benda di museum itu akan semakin menarik
jika diberi sentuhan digital. “Mungkin prosentasenya 50:50,” katanya.
Tak hanya itu,
pihaknya juga akan memastikan suhu yang terjaga kelembapan dan terlindung dari
paparan sinar matahari di museum tersebut. Sebab, benda-benda bersejarah itu
sebagian besar membutuhkan suhu yang lembap. Bahkan koleksi baju para atlet pun
juga harus diletakkan di kondisi yang lembap.
“Khusus baju memang
tidak boleh sembarangan. Tidak boleh kena matahari langsung, jadi benar-benar
harus terlindungi gitu. Suhu standartnya sama seperti ruangan umum 22-24
derajat,” pungkasnya. ( Ham )