BATULICIN - Para Sanitarian atau petugas Puskesmas
yang berfungsi di bidang kesehatan lingkungan bakal menggunakan GPS disaat
melakukan pendataan ke rumah tangga yang belum bersanitasi atau belum
bersanitasi .
Sejauh
ini para Sanitarian lebih menggunakan pada pola manual atau secara satu persatu
memantau sanitasi ke rumah warga. Namun setelah adanya integrasi kedalam GIS
(GeograficalInformation System) atau pemetaan ini rencananya akan
dilakukan sistem online atau menggunakan GPS.
Hal
ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu melalui Kasi Kesling
Kesehatan Kerja Dan Olahraga, Adventina, dalam acara peningkatan pengetahuan
Sanitarian di Aula Bappeda Tanbu, Senin (14/10/19).
Meski
itu jelas Adventina, Para Sanitarian di tiap Puskesmas akan melakukan pemetaan.
Khususnya pemetaan yang bersifat Sanitasi. "Sanitasi itu sifatnya luas,
mulai dari Jambannya,penggelolaan sampahnya, cuci tangan,air bersihnya sampai
dengan Drainase nya,"ungkapnya.
Dia
menambahkan,rumah tangga yang bersanitasi layak di Tanah Bumbu, saat ini
sudah mencapai 80 persen. "Bila aplikasi ini maksimal dijalankan kita
harapakan program pemantauan sanitasi di wilayah Tanah Bumbu dapat mencapai 100
persen, dan secara penanganannya dapat dilakukan secara
berkesinambungan,"tuturnya.
Sekretaris
Bappeda Akhmad Subari menyampaikan. Penggunaan GPS yang disintegrasikan kedalam
GIS akan memudahkan para Sanitarian dalam mendata sanitasi rumah tangga
tersebut. Melalui pembekalan pengetahuan terhadap sanitarian berbasis GIS
akan mengetahui titik koordinat terhadap rumah tangga yang bersanitasi
dan tidak bersanitasi,"ujarnya.
Disampaikannya,
titik kordinat yang sudah ditemukan melalui GPS maka hasilnya akan di input
kedalam aplikasi web. Gis. Dengan alamat :www.sudiannoor.tanahbumbukab.go.id. "Kenapa
itu dimasukan supaya Kepala Daerah bisa mengambil dengan mudah
kebijakan terhadap penangan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu.,"imbuhnya.
(fan)