Surabaya - Hasil
polling terbaru di Pilwali Surabaya menunjukkan jika sosok Kepala Bappeko Eri
Cahyadi, yang sering disebut mendapat endorsement dari Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini, mendapatkan posisi ketiga.
Eri berada di posisi
ketiga dengan raihan 7.1 persen. Tepat diatas Eri, ada nama Fandi Utomo dengan
46 persen dan Laksamana Untung Suropati dengan 13.5 persen.
Sosok Eri bahkan
melewati beberapa nama lain yang santer disebut di bursa Pilwali Surabaya.
Sebut saja mereka adalah Gus Hans dan Vincensius Awey. Hasil polling Eri bahkan
juga jauh melebihi cucu Bung Karno, Puti Guntur.
Surabaya - Hasil
polling terbaru di Pilwali Surabaya menunjukkan jika sosok Kepala Bappeko Eri
Cahyadi, yang sering disebut mendapat endorsement dari Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini, mendapatkan posisi ketiga.
Eri berada di posisi
ketiga dengan raihan 7.1 persen. Tepat diatas Eri, ada nama Fandi Utomo dengan
46 persen dan Laksamana Untung Suropati dengan 13.5 persen.
Sosok Eri bahkan
melewati beberapa nama lain yang santer disebut di bursa Pilwali Surabaya.
Sebut saja mereka adalah Gus Hans dan Vincensius Awey. Hasil polling Eri bahkan
juga jauh melebihi cucu Bung Karno, Puti Guntur.
Sebagai sosok yang
namanya masuk di bursa polling, Awey pun memberikan respon cukup keras.Politisi
yang lekat disebut sebagai Ahok dari Surabaya itu menyebut jika calon yang
mendapatkan restu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak bisa otomatis menang
di Pilwali.
"Meskipun selama
dua periode sering disebut berhasil dan dicintai masyarakat Surabaya, tapi
calon yang didukung Bu Risma tidak bisa otomatis menang di Pilwali Surabaya.
Ada banyak faktor lainnya. Tidak bisa begitu," papar Awey.
Menurut politisi
Nasdem ini, ada beberapa kriteria khusus bagi Wali Kota Surabaya ke depan.
Salah satunya adalah memiliki visi atau sosok visioner. "Kalau Bu Risma
ini tidak visioner. Beliau hanya bisa menata apa yang ada dan
mempercantik," ungkapnya.
"Kalau visioner
itu, salah satunya adalah Bupati Bondowoso. Dulu wilayah Bondowoso terkenal
sebagai eksportir pemandu lagu, tapi sekarang mulai berkembang perekonomiannya.
Itu karena Bupatinya atau Kepala Daerahnya visioner. Itu adalah syarat nomor
satu untuk menjadi Kepala Daerah atau Wali Kota Surabaya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Awey
menyebut jika syarat nomor dua adalah memiliki kemampuan manajerial yang baik.
"Kemampuan visionernya tadi akan sia-sia jika tidak punya kemampuan
ini," tegasnya.
"Ketiga, adalah
kemampuan komunikasi politik yang baik. Ini juga kelemahan Bu Risma. Tidak
boleh seorang kepala daerah menunjukkan arogansi. Harus bisa bersinergi dengan
semua pihak. Dengan partai-partai politik, lalu DPRD, juga dengan Pemerintah
Provinsi dan Pusat," jelas Awey.
Terakhir, anggota DPRD
Surabaya periode 2014-2019 ini menyebut jika syarat keempat adalah logistik.
"Ini penting ya. Tapi harus dikelola dan didapatkan sesuai regulasi yang ada,"
tambahnya.
Hingga berita ini
ditulis, polling masih bisa dilakukan melalui https://pollingkita.com/19456.
( Ham )