Menko Muhadjir Sisir Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Papua


JAKARTA 
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali melanjutkan penyisirannya dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan pada Selasa (14/3).

Pada dialog itu turut hadir pula Plh. Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, Sekda Provinsi Papua Tengah Valentinus Sudarjanto, Bupati Supiori Yan Imbab, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Bupati Kepulauan Yapen Chyfrianus Y. Mambay, serta sejumlah perwakilan dari kementerian dan lembaga teknis terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian Desa PDTT, dan BKKBN.

 

Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting Provinsi Papua mengalami peningkatan dimana pada tahun 2021 sebesar 29,5% menjadi 34,6% di tahun 2022. Hal tersebut menjadikannya sebagai wilayah tertinggi ketiga prevalensi angka stuntingnya di Indonesia.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Membramo Jaya H Mansur bahwa peningkatan tersebut disebabkan karena data yang diinput ternyata belum termasuk ke dalam seluruh cakupan desa. Hal ini disebabkan oleh minimnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengakses ke desa yang jaraknya cukup jauh, serta kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas.

”Tidak semua puskesmas memiliki dokter, khususnya di daerah terpencil karena memang cukup susah dijangkau. Biasanya nanti kami meminta dari distrik atau kota maupun kabupaten untuk bisa mengisi kekosongan dokter di puskesmas tersebut.” Ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh daerah lainnya, masih adanya permasalahan pada intervensi spesifik seperti kurangnya edukasi konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri, rendahnya partisipasi keluarga dalam imunisasi anak, serta pemberian ASI dan makanan tambahan yang kurang optimal.

Sedangkan pada intervensi sensitif permasalahan yang dihadapi yakni kurangnya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat, keterbatasan sumber daya manusia dalam memberikan edukasi terkait gizi, hingga akses infrastruktur sanitasi serta air bersih yang masih rendah.

Menko Muhadjir berharap agar seluruh kabupaten dan kota memiliki target untuk segera memenuhi dan menyelesaikan pengisian data stunting pada setiap desa di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa dana desa dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk ketahanan pangan, penanganan stunting, dan kemiskinan ekstrem.

”Saya meminta peta untuk setiap daerah yang kira-kira membutuhkan jalan dan juga akses lainnya seperti sanitasi air bersih sehingga nantinya mendapatkan bantuan serta perhatian khusus dari Kementerian PUPR agar penyelesaian mengenai target penanangan stunting dan kemiskinan ekstrem ini dapat segera diselesaikan dengan baik,” tutur Muhadjir.

Tingkat kemiskinan ekstrem pada masing-masing wilayah masih sangat tinggi diatas rata-rata nasional diantaranya pada Provinsi Papua sebesar 7,26%, Papua Tengah sebesar 11,62%, Papua Selatan sebesar 3,98%, dan Papua Pegunungan sebesar 16,50% sementara masih menjadi yang tertinggi se-Indonesia. (hpo)


Lebih baru Lebih lama
Advertisement