Dugaan Korupsi Pembiayaan oleh Bank BUMN kepada PT DJA, Kejari Tanjung Perak Sita Rp. 3,5 Miliar

Tim Penyidik bersama Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Beserta Uang Sitaan Senilai 2 Miliar.

Surabaya,  Newsweek - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak terus menunjukkan komitmennya dalam mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas pembiayaan oleh salah satu Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada PT DJA. Hingga Jumat (22/8/2025), tim penyidik telah menyita total uang sebesar Rp3,5 miliar dari salah satu tersangka berinisial MK.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanjung Perak, I Made Agus Mahendra Iswara, mengungkapkan bahwa penyitaan dilakukan dalam dua tahap.  "Pada Selasa (19/8), penyidik menyita uang senilai Rp1,5 miliar dari tersangka MK. Hari ini, MK kembali menitipkan uang sebesar Rp2 miliar," ujarnya.

Agus Mahendra menegaskan bahwa penyitaan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pembuktian di persidangan sebagaimana diatur dalam Pasal 39 KUHAP, serta merupakan langkah strategis dalam penyelamatan aset negara.

“Uang titipan dari tersangka telah ditempatkan di Rekening Penampungan Lainnya (RPL) milik Kejari Tanjung Perak pada Bank Syariah Indonesia. Ini sesuai Petunjuk Teknis Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Nomor 1 Tahun 2023,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa penyidikan kasus ini masih terus berkembang. Pihak Kejari tidak menutup kemungkinan akan adanya penetapan tersangka baru, seiring pendalaman terhadap peran pihak-pihak lain yang terlibat.

“Kami berkomitmen untuk menuntaskan perkara ini secara profesional dan transparan. Setiap aset yang diduga berasal dari hasil tindak pidana akan kami kejar untuk diamankan demi kepentingan negara,” tegas Agus Mahendra. (Ban)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement