Surabaya - "Jika Media cetak berbahasa Indonesia di era sekarang ingin membuka rubrik Geguritan(Puisi Berbahasa Jawa) sangat bagus sekali.Namun perlu diingat kontinyuitasnya,jangan sampai pengasuhnya yang rajin mengisi"Ujar Pengamat Bahasa-Sastra Jawa Widodo Basuki yang juga Pamong Redaksi Majalah Mingguan berbahasa Jawa "Joyoboyo".
Pak Widodo sapaan akrab Widodo Basuki yang alumni jurusan seni rupa Universitas PGRI Adi Buana (Unipa)Surabaya dan STKW Surabaya itu memandang pentingnya,agar rubrik Geguritan di majalah berbahasa Indonesia seperti Majalah Media PGRI Jatim perlu menjalin kerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah jenjang SMP dan SMA."Pengalaman saya ketika membuat rubrik tapi bukan geguritan, rubrik calon pengarang khusus untuk peserta didik SD yang isinya cerita saya bekerjasama dengan forum guru SD di daerah "Terang Widodo Basuki.
Pria yang juga penggurit dan sudah menerbitkan beberapa buku kumpulan Geguritan itu menyaranka, perlunya kerjasama dengan MGMP di daerah,jika yang mengisi Geguritan diutamakan kalangan guru Jika perlu ada kerjasama tertulis dengan MGMP di daerah sehingga akan memperlancar pemenuhan materi rubrik "Kata Widodo Basuki yang kini mempersiapkan penerbitan kumpulan Geguritan bertajuk "Tunggangan".
Persoalan menacu pengembangan sastra daerah khususnya Geguritan menurut Widodo Basuki tidak terlepas pitensi guru dan minat peserta didik terhadap Sastra Jawa."Peran guru bahasa daerah dalam mengembangkan dan melestatijan sastra daerah di era sekarang ini sangat diperlukan disamping penugasan baik untuk apresiasi maupun persiapan lomba .Apresiasi dapat diarahkan pada evaluasi di media sekolah dan media eksternal sekolah."Terkait lomba harus terfokus pada Festifal Sastra Jawa yang digelar Pemerintah atau pihak Swasta"Terang Widodo Basuki yang juga dikenal sebagai pelukis.
Berbicara rubrik Geguritan di majalah berbahasa Indonesia kata Widodo Basuki,solosi lain agar berhasil dan tetap kontinyu,perlunya kerjasama dengan Komunitas Pemerhati Bahasa Jawa ."Dipastikan dapat berlangsung lancar,Karena setiap anggotanya diharuskan membuat gurit.Hal itu jika ada kerjasamannya yang jelas"Tandas Widodo yang tercatat sebagai anggota Perkumpulan Pengarang Sastra Jawa Surabaya (PPSJS). (Kris)

