SURABAYA, Soerabaia Newsweek - Meski kondisi ekonomi global diperkirakan masih bergejolak, emiten produsen makanan ringan PT Siantar Top Tbk (STTP) tetap membidik pertumbuhan kinerja dua digit di tahun 2026. Untuk mencapai target tersebut, Siantar Top menyiapkan strategi pengembangan produk yang lebih terfokus.
Presiden Direktur PT Siantar Top, Tbk Armin menyatakan, fokus utama kami ada pada tiga kategori yakni biskuit, noodle, dan crackers. Tiga lini ini terus kami kembangkan agar mampu mendongkrak kinerja.
Armin menjelaskan bahwa situasi ekonomi pada 2026 masih perlu dicermati secara hati-hati, mengingat stabilitas global belum sepenuhnya pulih. Namun, ia menegaskan bahwa perseroan memiliki strategi yang cukup solid untuk tetap tumbuh di tengah ketidakpastian.
"Kami melihat situasi pada 2026 masih penuh tantangan karena perekonomian belum stabil. Namun, kami tetap optimis kinerja perusahaan bisa tumbuh dua digit," kata Armin pada public expose perseroan di Surabaya.
Dia menambahkan bahwa kepercayaan diri tersebut didorong oleh kekuatan internal perusahaan, termasuk kemampuan inovasi produk serta penetrasi pasar yang semakin meluas.
Dari sisi ekspor, Siantar Top sudah menjangkau pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah. Potensi pasar internasional yang terus berkembang menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan perseroan.
Khusus di kawasan Timur Tengah, Armin menyebut perseroan akan memperkuat penetrasi baik di negara yang sudah dimasuki maupun yang masih menjadi target perluasan.
Di sisi lain, Direktur Siantar Top Suwanto menegaskan, kami menganut paham multiproduk baik untuk pasar domestik maupun internasional. Ini membuat kami fleksibel dan bisa memenuhi preferensi konsumen di berbagai negara.
Selain itu, Siantar Top juga mulai merambah pasar Kanada dan memperkuat fokus di kawasan Eropa. Dua wilayah tersebut dinilai memiliki potensi signifikan untuk peningkatan volume ekspor pada tahun-tahun berikutnya.
Suwanto menegaskan bahwa pada 2026 pihaknya yakin segmen ekspor akan tumbuh lebih cepat. Penguatan akan dilakukan melalui peluncuran produk-produk baru di negara-negara yang telah menjadi pasar perseroan.
Kinerja perseroan pada triwulan III-2025 juga menjadi modal optimisme. Pada periode tersebut, Siantar Top berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 885 miliar.
Peningkatan laba itu ditopang oleh strategi peningkatan penjualan. Pada triwulan III-2025, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 3,86 triliun, naik Rp 160,38 miliar atau 4,35% dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp 3,70 triliun.
Dengan pencapaian tersebut, Siantar Top optimistis hingga akhir 2025 kinerja masih dapat tumbuh sekitar 4%. Adapun laba yang sempat tercatat menurun pengalokasian kas kepada entitas anak usaha.
Armin menambahkan bahwa sepanjang 2025 ekspor tetap menunjukkan performa baik, meski pasar lokal sedikit melambat. Dia berharap kondisi pasar domestik akan membaik menjelang akhir tahun.
Saat ini komposisi ekspor berada pada kisaran 18-20 persen dan diproyeksikan meningkat di penghujung tahun. Secara total, penjualan ekspor tahun ini tercatat naik sebesar 5-6%.
Sementara itu terkait bencana yang terjadi di Sumatra, diakui Armin sempat memengaruhi jalur distribusi perseroan. Meski demikian, perusahaan memastikan operasional masih bisa dikondisikan, sekaligus menyalurkan bantuan berupa biskuit dan kerupuk untuk para korban sebagai bentuk kepedulian.
Siantar Top komitmen untuk terus memanfaatkan peluang bisnis demi mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Dengan strategi yang matang, perusahaan meyakini dapat terus memperkuat posisi di pasar domestik maupun global.(Sha)

