SURABAYA – Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil
meringkus komplotan bajing loncat yang kerap beraksi di Pelabuhan Kalimas
Tanjung Perak. Bajing loncat yang sering meresahkan sopir truk, yakni Khadiri
(45) warga Jalan Sumbo Simokerto, dan Supriyadi (36) warga Banjar Sugihan
Tandes Surabaya.
KBO Satreskrim Polres Pelabuhan
Tanjung Perak, Ipda Ronny Faslah, Jumat (3/3), mengatakan komplotan bajing
loncat sebenarnya ada tiga pelaku, namun satu dari tiga pelaku masih dalam
pengejaran. Modus yang dilakukan kawanan bajing loncat ini dengan cara menaiki
truk yang baru berhenti di pelabuhan menunggu antrian.
Komplotan bajing loncat ini
mempunyai peran dan tugas masing-masing. Pelaku Khadiri bertugas menaiki truck
yang terpakir dan menjarah muatannya. Sedangkan dua temannya, Supriyadi dan
satu pelaku yang berstatus DPO menerima hasil jarahan untuk diangkut.
Aksi terakhir yang dijalankan bajing
loncat, yakni menjarah truck bermuatan beras. Saat itu truck sedang parkir
untuk menunggu antrian kapal. Saat itu kawanan bajing loncat berhasil menjarah
28 sak beras. Kemudian hasil yang dijarah tersebut dijual kepada penadah
berinisial SF. Penadah hasil jarahan tersebut statusnya DPO.
Khadiri mengaku terpaksa menjarah muatan
truck untuk mencukupi kebutuhan hidup tiga anaknya, sedangkan dia bekerja
sebagai pencari barang bekas. Menurut pengakuannya baru beraksi satu kali.
Namun polisi tetap tidak mudah percaya. Sementara petugas masih mendalami dan
mengejar dua pelaku lainnya.
Selain itu, polisi juga menyita barangbukti
berupa 28 sak beras dengan berat masing masing 25kg dan satu unit sepeda motor.
Pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 5
tahun. (dio)