BANYUWANGI
- Program
Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas. MSi yang bernama “Gerakan Daerah
Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang diloncing pada Hari Pendidikan
Nasional 2 Mei 2016, setelah pelaksanaan sampai per 31 Desember 2016 telah
berhasil mengentaskan anak putus sekolah berjumlah 5.093, dari data yang ada
berjumlah 5.191 anak putus sekolah. Dan sisanya 98 anak putus sekolah sekarang
ini sedang dalam proses penanganan untuk dikembalikan lagi ke sekolah agar bisa
menuntut ilmu secara formal.
Kepala
Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulitiono menjelaskan bahwa memang pada pendataan
yang ada anak putus sekolah per Mei 2016 berjumlah 5.191 anak.Data tersebut
lengkap berdasarkan nama dan alamatnya (by name by address). Setelah Program
Bupati Garda Ampuh diloncing, jumlah anak putus sekolah yang sudah bisa
ditangani berjumlah 5.093 anak.
Dari
5.093 anak putus sekolah yang sudah di intervensi melalui dana pemerintah
sebanyak 1.935 anak, dan sisanya di intervensi melalui dana swadaya, dunia
usaha, mapun gerakan Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang menggabungkan dari anak
keluarga mampu, dengan anak dari keluarga kurang mampu yang ada dalam
sekolahan.
Semua
ini merupakan kerja keroyok’an, dimana sebenarnya untuk biaya sekolah itu kan
sudah gratis, akan tetapi ada biaya seperti tranportasi, jika anak yang
rumahnya jauh dari sekolah, atau seperti biaya beli sepatu. Biaya seperti itu
yang dibantu agar anak bisa tetap sekolah. Buku-buku pengetahuan umum juga
dibantu, agar pengatuhannya semakin meningkat.
Garda Ampuh juga mengentregasikan sisitim
pendidikanya dengan PKBM, termasuk pembelajaran Paket A. Paket B dan Paket C.
Bagi anak yang mengikuti Paket A, pemerintah
daerah menyiapkan dana sebesar Rp 960.000 per anak, untuk Paket B per
anak Rp 1.4 juta per anak sedangkan untuk Paket C sebesar Rp 1,7 juta per
anak.
Semua ini, kita menyesuaikan dengan kondisi sosiologie anak, Contohnya
mereka dari segi usia sudah diatas usia anak SMA. Akan tetapi dahulu mereka
sekolah pas kelas IX SMA. Ya dimasukkan di Paket C, di PKBM sekaligus belajar
ketrampilan kerja.
Pada tahun ini Pemkab
Banyuwangi mengalokasikan dana Rp 5 M untuk gerakan pengentasan anak putus
sekolah. Jadi gerakan ini terus berkelanjutan. Yang sudah berhasil kembali
sekolah, tidak kami tinggal, terus kami damping, dan sudah ditetapkan dana
itu. Yang penting pokoknya kami ingin ada anak lagi putus sekolah. Semuanya by name by address terus dipantau.
Ucapnya (jok)