Tanam Modal Rp.600 Juta, Program Umroh Murah KUD Minatani Bangun Kerjasama Dengan SBL

LAMONGAN - Belum selesai kasak kusuk ribuan anggota KUD Minatani soal indikasi nepotisme rekrutmen karyawan, belakangan muncul perbincangan terkait kerjasama koperasi yang memiliki puluhan ribu anggota tersebut dengan PT. SBL (Solusi Balad Lumampah) program umroh murah, yang dinilai tidak berpihak pada anggota.

Informasi yang diperoleh Sbnewsweek menyebut kerjasama tersebut, KUD harus tanamn modal senilai Rp.6ratus juta dengan dalih untuk membeli seat. Kemudahan yang ditawarkan dari program umroh murah tersebut, yakni antara lain, Uang muka (DP) yang sangat terjangkau hanya Rp.1 juta. Bagi calon peserta setelah memberi DP kemudian mengangsur sebesar Rp.550.000 per bulan, dan selama 40 bulan, kemudian bulan ke 41 peserta siap berangkat.

Yang menjadi perbincangan dikalangan anggota adalah, mengapa belum ada peserta yang mendaftar, KUD harus memborong seat yang nilainya juga tidak sedikit. Beberapa anggota yang dihubungi media ini, bahkan banyak yang tidak tahu menahu, termasuk korpok (kordinator kelompok anggota).

“Program umroh murah tersebut, pengurus memang pernah menyampaikan pada saat RAT, tapi sejauh ini bagaimana implementasinya, apakah menguntungkan lembaga atau tidak, dan bahkan mampu membantu anggota yang berkeinginan menjalankan ibadah umroh tapi terkendala finansial atau justru tak ada pengaruhnya pada anggota,” ujar salah seorang korpok yang tidak mau menyebut namanya, karena kuatir dianggap vokal.

Sebab, dia sendiri sampai sekarang juga belum melakukan sosialisasi ke anggota-anggota karena memang belum tahu persis nya seperti apa program umroh murah tersebut.Sementara, H. Mardollah, korpok lainnya, tidak mau berkomentar saat dihubungi pers. “Banyak yang tidak mau berkomentar, soalnya  banyak yang tidak mengerti bagai prosedur menjalankan umroh,” papar lelaki yang tokoh nelayan pantura Lamongan ini.

Pengurus KUD Minatani Brondong, Lamongan tak mengelak saat dikonfirmasi soal kerjasama dengan PT. SBL yang berkantor pusat di Bandung ini. Namun, tidak mau memberi keterangan lebih alasannya, program ini tidak untuk konsumsi media (publik). “Kalau untuk media, saya tidak akan memberi penjelasan apapun soal kerjasama dengan SBL,” ujar ketua KUD Minatani, Kasulasa didampingi Bendaharanya Abdul Muis. (Mas)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement