Copet Lintas Kota Tersungkur

SURABAYA – Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap copet lintas kota. Selain itu pelaku juga tergolong highclass sebab dia sengaja menyewa apartemen untuk bersembunyi setelah beraksi. Pelaku itu adalah PSW alias Phosa.

Phosa merupakan salah seorang sindikat pencuri yang biasa beroperasi di mal. Anggotanya terdiri dari empat orang. Tiga orang rekannya kini masih diburu polisi, masing-masing berinisial JH, FA, dan KC.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard M. Sinambela, Kamis (10/8)) mengatakan pelaku ini beroperasi lintas kota. Selain di Surabaya, mereka menyasar mal di Jakarta sebanyak empat kali. Sedangkan di Surabaya pelaku tercatat sudah dua kali beraksi. 

Sasaran pelaku biasanya pengunjung yang membawa tas cangklong. Mereka mengincar dompet ataupun handphone yang dibawa pengunjung. Gerak tangan mereka sangat gesit dan secepat kilat, sampai-sampai korbannya tak menyadari menjadi sasaran kejahatan. 

Komplotan copet ini mempunyai peran masing-masing saat beraksi. Dimana Phosan dan FA bertugas untuk mengamati kondisi sekitar. Sedangkan dua rekannya, JH dan KC sebagai pemetiknya. Saat beraksi JH ini yang mengambil barang dari tas kemudian langsung dioperkan kepada KC untuk menghilangkan jejak.

Namun peran para pelaku ini bisa berganti-ganti. Saat beraksi di sebuah gerai kopi di Mal kawasan Genteng, Phosa jadi pemetiknya. Petugas mendapat rekaman CCTV saat mereka beraksi. Dari sana polisi mendapat petunjuk identitas pelaku.

Polisi kemudian mendapatkan info bahwa sindikat ini pernah beraksi di Mangga Besar Jakarta. Tim Antibandit Polrestabes Surabaya kemudian berkordinasi dengan kepolisian setempat, dan memburu Phosan ke Jakarta.

Phosan ditangkap di rumah kosnya di Cililitan. Namun saat polisi mengepungnya, dia mencoba kabur. Petugas yang tak kehilangan buruannya terpaksa menembak betis kanannya. Pria berusia 20 tahun itu tersungkur.

Phosan mengaku bahwa dirinya menyewa apartemen di kawasan Surabaya Barat untuk markas. Uang untuk sewa apartemen merupakan uang hasil patungan sama teman-teman. Sedangkan ongkos transportasi ke Surabaya juga patungan. Sementara petugas terus mengembangkan kasus tersebut guna mencari keberadaan tiga rekannya yang masih buron hingga saat ini, pungkasnya.(dio)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement