SURABAYA - Perayaan Agustusan 2017 di Jombang
ini merupakan catatan kaki (foot note)
yang monumental di tengah percaturan Pilgub Jatim 2018, catatan penting itu
bisa disimak dari dialognya Mensos Hajjah Khofifah Indarparawansa dengan Bupati
Jombang H. Nyono Suharli Wihandoko di
saat Jalan Sehat Bersama Penduduk Jombang, pada hari Minggu (13/8) yang cukup
meriah itu.
Suasana Jombang, sejak Sabtu Malam sudah berubah drastis, ketika dua tokoh
Nasionalis dan Relijius bertemu. Dua tokoh itu adalah Nyono selaku Bupati
Jombang dan Ketua Partai Golkar Jatim ini membuka ‘pintu hati’ buat tamu terhormat Hajjah Khofifah yang juga
Ketua Umum Muslimat NU ini.
“Perubahan
nuansa itu sebenarnya bukan rahasia lagi, ketika kalangan petinggi partai dan
wartawan mulai memperbincangkan naiknya suhu eskalasi politik di Jatim ini
makin panas. Ya ditandai adanya kabar bahwa Khofifah akan jalan kaki bareng
dengan Nyono bersama warga Jombang, yang tentu akan mengundang beribu
pertanyaan sekaligus masgul dan kagum,” sentil Dayat Wartawan Politik, dari
Memorandum.
Memang tidak perlu dipungkiri lagi, ketika beberapa wartawan melontarkan kabar yang
awalnya bersifat spekulasi itu mencuat ke permukaan. Apa lagi, pertemuan
informal antara Petinggi Partai Golkar Jatim dengan sosok Khofifah
Indarparawansa itu berlangsung tengah malam di Surabaya dengan didampingi sosok
tokoh yang ‘kontra versi’, Sigit Harjo Wibisono (SHW) ini, sehingga makin memperjelas keberadaan
Khofifah yang diharapkan banyak pihak maju Cagub Jatim 2018 itu makin mantap
langkahnya bersama Partai Golkar dan Koalisi Pelanginya, nanti.
Jalan Sehat Bersama Rakyat Jombang itu seakan
berubah menjadi arena dialog kebudayaan antara Dua Tokoh Nasionalis-Relijius
dengan Rakyat yang membahasa figur Gubernur Jatim dan Format Percepatan
Kesejahteraan Rakyat Jatim, di sisi lain juga menata lebih mantap tingkat
kemakmuran penduduk Jombang dengan Bupati Nyononya untuk diamanati yang ke dua
kalinya.
Gambaran di atas itu bisa disimak cerdas dari
penampilan Khofifah yang mengenakan baju Muslim dengan kerudung merah sehingga
pesan nasional yang bermakna simbolis Merah Putih ini merupakan utusan dari
istana Negara, secara indirect adalah Srikandinya Presiden Joko Widodo di
Jatim.
Sedang Nyono Suharli Wihandoko, yang dikenal sebagai
pemimpin sederhana dan telaten ngopeni warga Jombang ini berpenampilan
bersahaja dengan kaos putih dan di dadanya ada Angka 2. Ini jelas artinya,
bahwa Nyono berharap didoakan dan didukung oleh penduduk Jombang untuk menjadi
Bupati yang ke dua kalinya, agar segala program yang telah berjalan baik itu
akan lebih kualitas disertai kenaikan kemakmuran rakyat Jombang, yang seperti
diingatkan oleh teman baiknya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kemarin
Sabtu di Banyuwangi.
“Di Banyuwangi, UMKM dan tingkat kemakmuran penduduk
maupun warganya makin tinggi . Kini hampir setara Kabupaten Jember dan
Probolinggo, kuncinya sederhana, buka
ruang publik dan beri kesempatan dalam berusaha di bidang perekonomian. Jika
perlu, lindungi rakyat yang merancang di rumahnya dan jangan beri ijin
minimarket di di mana-mana,” tandas Aswar Anas yang berpenampilan anggun seperti
sahabatnya Nyono Suharli, saat hadir di tengah Pelantikan Pengurus dan Rakerda
2017 Partai Golkar Banyuwangi.(mashur)